Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terapi Multiple Sclerosis Turunkan Imunitas Orang Usia Produktif, Kok Bisa?

KOMPAS.com - Berbagai terapi pengobatan terhadap beberapa jenis penyakit, memang disebutkan memiliki risiko atau efek pada menurunnya sistem imunitas tubuh selama terapi dilakukan.

Salah satunya adalah terapi untuk penyakit Multiple Sclerosis (MS) yang banyak terjadi pada orang usai produktif antara 20-40 tahun.

Terapi Multiple Sclerosis (MS) mempunyai dampak terhadap sistem kekebalan tubuh seseorang hingga tingkat yang bervariasi.

Lantas, apa itu Multiple Sclerosis?

Dijelaskan oleh Kepala Neurologi dan Imunologi Merck, Andrew Paterson, Multiple Sclerosis (MS) adalah penyakit neurologis yang paling umum, tidak traumatis dan dapat menyebabkan kelumpuhan pada orang dewasa muda.

Penyakit ini merupakan kondisi autoimun, kronis, dan inflamasi yang memengaruhi sistem saraf pusat (SSP).

Jumlah penyandang MS di seluruh dunia mencapai lebih dari 2,3 juta orang, dan sebagian besar didiagnosis antara usia 20 dan 40 tahun.

"Penyakit ini terjadi dua kali lebih sering pada perempuan dibandingkan laki-laki," kata Paterson dalam keterangan tertulis Merck Sosialisasikan dan Dukung Penanganan Multiple Sclerosis Selama Pandemi Covid-19, Selasa (2/6/2020).

Penelitian dari MS Society UK menyebutkan 3 dari 5 penyandang MS seringkali merasa kesepian karena kondisi mereka.

Padahal, meningkatnya risiko rentan terinfeksi organisme jahat seperti virus corona tidak hanya disebabkan oleh imunitas yang menurun.

Adanya hambatan sosial yang dapat menyebabkan perasaan kesepian dan terisolasi juga meningkatkan kondisi rentan usia produktif menderita MS dan terinfeksi virus penyakit lainnya.

Sehingga, Paterson dan timnya memahami betul bahwa masih ada hal lain mengenai MS selain dampak fisik yang ditimbulkan oleh penyakit ini.

"Bagi para penyandang MS, masalah ini dapat menyebabkan hambatan sosial yang signifikan, khususnya ditengah situasi pandemi Covid-19," ujar dia.

Terapi untuk penderita MS

Seperti pada umumnya, dalam upaya mengobati penyakit, orang dengan Multiple Sclerosis (MS) juga perlu melakukan terapi.

Sebab, pada saat proses pelaksanaannya, cenderung secara fisiknya pasien akan terlihat lebih lemah kekebalan tubuhnya seiring terapi itu bekerja melawan sumber penyakit yang ada. 

"Terapi yang dilakukan untuk penyakit MS mempunyai dampak terhadap sistem imunitas tubuh," kata Paterson.

Jika orang dengan MS yang cukup kompleks memilih terapi atau pengobatan disease modfying treatment (DMT), maka perlu mempertimbangkan banyak faktor.

Salah satunya adalah potensi peningkatan risiko infeksi Covid-19 dalam periode beberapa bulan ke depan.

Oleh karena itu, kata dia, para penyandang MS yang rutin menjalankan terapi disarankan untuk berkonsultasi melalui virtual dengan dokter yang merawat sebelum menghentikan atau mengubah pengobatan selama masa pandemi Covid-19.

Bekerjasama dengan Twitch, Merck akan menghubugkan para penyandang MS secara virtual dan meningkatkan kesadaran publik untuk membantu memerang stigma yang terkait dengan penyakit ini.

Selain itu, dari kerjasama ini juga bertujuan untuk memberikan donasi kepada Multiple Sclerosis International Federation (MSIF).

https://www.kompas.com/sains/read/2020/06/26/120400123/terapi-multiple-sclerosis-turunkan-imunitas-orang-usia-produktif-kok-bisa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke