Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kabar Baik, Pemetaan Genom Virus Corona di Indonesia Bertambah Jadi 9

KOMPAS.com - Para ilmuwan Indonesia berhasil menambah pemetaan materi genetik virus corona SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, yang menginfeksi pasien di Indonesia.

Kini ada 9 isolat virus corona yang berhasil disekuensing atau diurutkan, dari sebelumnya 3 isolat.

Penambahan 6 whole genom sequences (WGS) tersebut merupakan hasil penelitian dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Institute of Tropical Disesase (ITD) Universitas Airlangga (Unair). Terdiri dari 4 isolat virus hasil analisis Eijkman dan 2 dari Unair.

Sebelumnya, tim ilmuwan Eijkman sudah lebih dahulu berhasil memetakan 3 isolat virus yang berasal dari sampel virus milik tiga pasien Covid-19 di Jakarta.

"Jadi dari Eijkman ada 7 (isolat virus yang berhasil di -sekuensing), kemudian 2 dari Unair," ungkap Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Profesor Amin Soebandrio kepada Kompas.com, Minggu (10/5/2020).

Kesembilan isolat virus tersebut sudah diunggah ke portal Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) untuk dianalisis dan dapat dilihat semua orang.

Portal GISAID merupakan inisiatif kerjasama antara pemerintah Jerman dengan organisasi nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan akses terhadap berbagai informasi genetik virus-virus yang menyebabkan epidemi seperti flu.

Nantinya, analisis genom virus corona tersebut dapat membantu ilmuwan melihat apakah virus corona di Indonesia memiliki kekerabatan dengan salah satu virus di negara lain.

Tiga di antaranya memang sudah menunjukkan hasil analisis, sedangkan 6 isolat virus lainnya masih dalam proses analisis.

Prof. Amin berkata, hasil analisis akan keluar dalam beberapa hari kedepan.

Meski ini merupakan perkembangan yang baik, Prof. Amin berkata, masih dibutuhkan lebih banyak sekuensing genom virus corona di Indonesia.

Eijkman sendiri menargetkan bisa mencapai 100 isolat virus yang bisa di-sekuensing.

Lantaran, semakin banyak genom yang bisa dipetakan maka dapat memberikan gambaran jelas karakter dan pola pergerakkan virus corona di dalam negeri.

Pada akhirnya dapat membantu penanganan kasus Covid-19 di Indonesia dan dalam pengembangan vaksin virus yang tepat.


"Jadi 7 (dari Eijkman) itu memang banyak, tapi masih kurang banyak sebetulnya," katanya.

Prof. Amin berharap semakin banyak lab yang berhasil memetakan materi genetik SARS-CoV-2, khususnya dengan sampel pasien Covid-19 yang berada di luar Pulau Jawa.

Untuk diketahui, hingga saat ini 9 isolat virus yang berhasil disekuensing berasal dari pasien Covid-19 di Jakarta dan Surabaya.

"Jadi itu saja enggak cukup, karena kita harus lihat yang ada di luar Pulau Jawa, (jadi bisa tahu) apakah dia lokal tranmission atau kasus impor," katanya.

Hasil Analisis Sekuensing 3 Isolat Virus Corona di Indonesia

Diberitakan sebelumnya, Eijkman berhasil melakukan sekuensing 3 isolat virus corona yang diberi ID GISAID: Indonesia/JKT-EIJK2444/2020, Indonesia/JKT-EIJK0317/2020, dan Indonesia/JKT-EIJK0141/2020.

Sampel virus dengan nama EIJK2444 sebelum berada di Indonesia, virus tersebut memiliki kemiripan dengan virus yang ada di Jepang. Virus ini memiliki mutasi unik asam amino pada protein S posisi 76, dari Threonine menjadi Isoleucine.

Untuk sampel virus EIJK0317, memiliki kemiripan dengan virus yang ada di Uni Emirat Arat. Virus tersebut memiliki mutasi unik asam amino pada protein ORF1a posisi 461 dari Isoluecine menjadi Valine.

Sedangkan sampel virus EIJK0141 memiliki kemiripan dengan virus yang ada di Amerika Serikat. Virus ini memiliki mutasi unik asam amino pada protein ORF1a posisi 2103 dari Serine menjadi Phenilalanine.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/05/10/160000223/kabar-baik-pemetaan-genom-virus-corona-di-indonesia-bertambah-jadi-9

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke