Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
M Ali Berawi
Guru Besar Universitas Indonesia

Deputi Transformasi Hijau dan Transformasi Digital Otorita IKN; Guru Besar Universitas Indonesia. 

Teknologi Dalam Pengembangan Ekosistem Mobilitas Cerdas IKN Nusantara

Kompas.com - 20/03/2023, 10:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SISTEM transportasi dibangun untuk meningkatkan aksesibilitas dan efektifitas pergerakan dari satu tempat ke tempat lainnya.

Sehingga, dalam proses perpindahan tersebut mensyaratkan perlunya pelayanan transportasi yang efisien, efektif, aman, nyaman, dan ramah lingkungan.

Dengan fungsi tersebut, transportasi menjadi salah satu pemegang peran penting dalam mempermudah aktivitas dalam rangka menunjang pertumbuhan ekonomi.

Di lain pihak, kondisi transportasi kurang baik yang menimbulkan kemacetan dapat berdampak kepada tingginya waktu perjalanan serta kerugian dalam hal produktivitas, polusi, dan konsumsi bahan bakar berlebihan, serta meningkatnya biaya operasional kendaraan.

Nusantara yang dibangun sebagai kota cerdas dan modern tentunya akan melakukan pemanfaatan teknologi yang diterapkan mulai dari perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan kota, sehingga menghasilkan efisiensi dan efektifitas sumber daya dan secara bersamaan meningkatkan kualitas hidup masyarakat ibu kota.

Hal ini sejalan dengan penyampaian Kepala Otorita IKN, bahwa Nusantara akan dibangun sebagai kota yang livable (layak huni) dan lovable (dicintai) masyarakatnya.

Dalam Peraturan Presiden nomor 63 tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara terdapat KPI (Key Performance Indicator) terdiri dari 8 prinsip yang ditargetkan untuk dicapai, salah satunya prinsip “Terhubung, Aktif, dan Mudah Diakses”.

Infrastruktur mobilitas kota Nusantara akan didukung dengan sistem transportasi cerdas atau Intelligent Transport System (ITS).

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang terintegrasi sejak fase perencanaan, pembangunan, pengoperasian, dan pengawasan layanan, akan dapat menghasilkan ekosistem transportasi yang optimal.

Pada rencana pembangunan kota cerdas IKN, di dalamnya termasuk komponen mobilitas cerdas atau smart mobility yang koheren dengan ITS.

Pembangunan ekosistem ITS termasuk dari autonomous driving, advanced public transportation and traveller information, incident management, electronic payment hingga pada pengembangan advanced air mobility.

Ekosistem smart mobility ini akan didukung dengan implementasi Mobility-As-A-Service (MaaS) sebagai aplikasi publik mengakses informasi dalam melakukan pergerakan dan pemilihan moda transportasi.

Penggunaan Internet of Things (IoT) sebagai sensor data dan informasi akan menjadi basis layanan operasi dan pemeliharaan sistem transportasi yang efektif dan efisien.

Autonomous Driving System (ADS) adalah sistem kendali kendaraan untuk mengangkut orang secara aman tanpa pengemudi pada rute perjalanan yang telah ditentukan.

Untuk mendukung fungsi tersebut, kendaraan akan dilengkapi dengan sensor berupa kamera, radar, maupun LiDAR (sistem deteksi menggunakan sifat-sifat cahaya).

Perangkat ini bekerja secara tandem untuk memberikan informasi objek dan lingkungan sekitar kendaraan pada ADS.

Pada implementasi di Nusantara, ADS akan diterapkan pada autonomous vehicles yang diuji coba pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di 2024.

Autonomous minibus akan berperan sebagai transportasi pengumpan bagi moda lainnya. Tidak hanya mendukung sistem transportasi cerdas, Electric Vehicle Ecosystem (EVE) juga diterapkan dalam pembangunan Nusantara untuk mendukung transportasi ramah lingkungan.

Untuk menciptakan EVE yang lengkap, infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU atau EV Charging) yang akan dibangun pada lokasi-lokasi strategis dan terjangkau.

Dalam segmen transportasi publik, penerapan Advanced Public Transportation System (APTS) merupakan sistem teknologi pada angkutan umum sehingga lebih information-accessible, aman, dan efisien.

APTS bertujuan memberikan integrasi antarmoda dan layanan melalui sistem manajemen tersentralisasi.

Masyarakat dapat memperoleh data real-time dari sensor, GPS, dan IoT pada sarana transportasi yang digunakan oleh APTS.

Analisis dari pengumpulan data dapat berupa penyesuaian rute dan jadwal transportasi umum yang lebih memenuhi kebutuhan para pengguna. Sehingga, implementasi APTS akan mendorong penggunaan transportasi publik.

Selanjutnya, pemanfaatan pembayaran digital akan dilakukan melalui Electronic Payment System (EPS) dengan menggunakan aplikasi dan smart card.

Dalam dukungan operasi transportasi publik maupun pribadi, Advanced Traffic And Parking Management System (ATPMS) diterapkan.

ATPMS dimaksudkan untuk memberikan manfaat dalam deteksi permasalahan lalu lintas dan parkir, pengendalian rambu lalu lintas, informasi ruang parkir bagi pengguna jalan, deteksi waktu tempuh, dan deteksi kendaraan prioritas (sebagai contoh, ambulans dan pemadam kebakaran) secara otomatis.

Penggunaan digital twin (model virtual dari infrastruktur fisik) dalam ATPMS dapat dilakukan sebagai model simulasi dan analisis dengan perolehan data yang dikirim dari sensor.

Penerapan Incident Management System (IMS) akan melibatkan pemberian informasi terintegrasi dari operator lalu lintas kepada layanan penanganan insiden berupa rumah sakit, kepolisian, pemadam kebakaran, hingga layanan bantuan mobil derek.

Perangkat seperti sensor dan kamera harus dapat menyajikan rekaman insiden secara kronologis dan informatif.

Penerapan Advanced Traveller Information System (ATIS) digunakan untuk memberikan informasi real-time kepada pengguna transportasi dalam membuat keputusan rencana perjalanan.

Sistem ini mengumpulkan dan memberikan informasi mengenai kemacetan, insiden/penutupan jalan, kondisi cuaca dan jalan dan informasi lainnya yang berkenaan dengan pemilihan rute dan moda perjalanan.

Dengan implementasi pusat kendali dan komando ITS di Nusantara, informasi dapat diolah oleh sistem dan disampaikan ke pengguna jalan melalui rambu digital hingga aplikasi.

Pengembangan ITS juga akan memanfaatkan Advanced Air Mobility (AAM) yang dapat mengintegrasikan penggunaan transportasi udara.

Pengembangan AAM akan membantu pergerakan dalam Nusantara maupun ekosistem tiga-kota, yakni Balikpapan dan Samarinda, serta regional lainnya, dengan lebih cepat dan ramah lingkungan.

Hal ini dicapai dengan pembangunan infrastruktur 5G di Nusantara, teknologi VTOL (lepas landas vertikal), serta pengembangan sistem kendali otonom.

Saat ini, Nusantara telah bekerja sama dengan salah satu teknologi provider dunia untuk mengembangkan Proof of Concept (PoC) AAM. PoC dari AAM yang dikembangkan menjadi ruang kolaborasi dan inovasi bagi para stakeholders di Indonesia.

Mengembangkan pusat riset AAM dan regulasi pendukungnya tidak hanya dapat menjadi salah satu potensi peningkatan kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga menjadi bagian peningkatan kualitas sumber daya manusia dan entitas bisnis usaha di Indonesia.

Uji coba sistem Urban Air Mobility (UAM) akan dilakukan tahun depan di IKN.

Teknologi Mobility-As-A-Service (MaaS) memungkinkan pemanfaatan berbagai jenis fitur layanan dengan adanya dukungan akses penggunaan transportasi umum yang lebih terintegrasi.

MaaS berperan sebagai one-stop-shop untuk kebutuhan transportasi lintas moda bagi pengguna termasuk layanan pembelian tiket, informasi kondisi lalu lintas dan jadwal transportasi, penyewaan kendaraan dan sepeda, hingga fitur pemantauan kepada keluarga yang menggunakan transportasi umum.

Oleh karena itu, pengembangan ITS menggunakan ragam teknologi dapat menghadirkan banyak manfaat bagi pelayanan transportasi publik di IKN yang efisien, efektif, aman, nyaman dan ramah lingkungan untuk menciptakan ekosistem kota yang terhubung, aktif, dan mudah diakses.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com