Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu 2024 Tak Halangi Pertumbuhan Sektor Properti

Kompas.com - 16/02/2023, 14:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Momentum Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang tidak menjadi halangan pertumbuhan sektor properti.

Executive Director Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan, pertumbuhan sektor properti selama Pemilu diprediksi tetap terjadi khususnya dalam hal pembelian rumah bagi end user.

"Kalau misal calon pembeli sudah punya uang dan siap membeli, kemudian rumah yang dicari sudah ada, pengaruh enggak pemilu? Enggak pengaruh. Yang penting punya duit ya beli deh," kata Ali dalam media briefing Pinhome di Jakarta, Rabu (15/2/2023).

Momentum Pemilu biasanya malah membuat perekonomian masyarakat lewat usaha mikro kecil menengah (UMKM) ikut bertumbuh.

Pasalnya, akan ada banyak pemesanan kaos hingga bendera, yang menguntungkan usaha sablon dan percetakan, serta berbagai sektor UMKM lainnya.

Oleh karena itu, menurut Ali, pembelian properti harus dipaksa tanpa harus memaksa. Dalam artian, calon pembeli yang sudah memiliki cukup dana sesuai properti yang diingkan, tidak perlu terlalu lama menunggu.

"Properti secepat mungkin beli, jangan menunggu. Kalau ada uang mesti beli karena semakin lama harganya semakin naik. Tapi jangan memaksa, kalau betul-betul enggak bisa daya belinya ya jangan," imbuh Ali.

Terlebih mengingat properti adalah investasi sepanjang masa, sehingga kapan pun waktu pembeliannya tetap akan membawa keuntungan.

Baca juga: Kawasan Bogor Jadi Incaran Pemburu Properti

Sementara itu, CEO & Founder Pinhome Dayu Dara Permata mengungkapkan, kawasan Bogor, Jawa Barat, menjadi wilayah paling diincar para pemburu properti rumah.

Berdasarkan data Pinhome, Bogor berada di posisi pertama dengan angka sebesar 48 persen dari seluruh wilayah penjualan rumah yang dicari konsumen.

Kemudian posisi kedua diikuti oleh Tangerang 21 persen, Bekasi 16 persen, Bandung 11 persen, Depok 8 persen, Jakarta 2 persen, dan daerah lainnya 1 persen.

Data tersebut juga menunjukkan bahwa 98 persen pembeli rumah lewat Pinhome menjadikan kawasan di luar Jakarta sebagai pilihannya.

"Ini dikarenakan infrastruktur dan transportasi semakin bagus, memicu developer-developer mulai menggarap areanya karena aksesibilitas semakin baik. Oleh karena itu transaksi di pinggiran Jakarta semakin menggeliat," ujar Dara dalam kesempatan yang sama.

Selain itu, perbedaan harga rumah yang cukup signifikan dengan fasilitas mirip dengan properti yang ada di Jakarta juga menjadi faktor penentu daerah-daerah tersebut masih diminati konsumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com