Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Cuaca Buruk, Menhub Minta Aspek Keselamatan Transportasi Diperketat

Kompas.com - 01/01/2023, 14:09 WIB
Suhaiela Bahfein,
Masya Famely Ruhulessin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta pengelola sarana dan prasarana transportasi untuk memperkuat pengawasan aspek keselamatan pada semua moda transportasi. 

Pengetatan pengawasan perlu dilakukan lantaran memastikan keselamatan penumpang pada saat kondisi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi hingga awal Januari 2023.

“Saya minta pengawasan dilakukan lebih konservatif atau lebih hati-hati dan teliti. Demi memastikan keselamatan penumpang, di tengah kondisi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih akan terjadi hingga awal Januari tahun 2023,” tutur Budi dikutip dari laman Kemenhub, Minggu (1/1/2023).

Baca juga: Optimalisasi Layanan Lost and Found, KAI Amankan 30 Barang Hilang Saat Nataru

Budi mengatakan, penyeberangan dan laut menjadi sektor yang sangat krusial. Mengingat, sejumlah insiden yang telah terjadi akibat dari cuaca ekstrem.

“Jika memang harus menunda perjalanan, lakukan dengan tegas. Karena aspek keselamatan menjadi yang utama,” ucap Menhub.

Sejumlah simpul transportasi yang menjadi perhatian Budi Karya adalah simpul transportasi yang mengalami lonjakan cukup signifikan.

Ini di antaranya yakni penyeberangan Merak-Bakauheni, penyeberangan kapal rakyat di Muara Angke, Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali, Stasiun Kereta Api (KA) di Semarang, dan beberapa simpul transportasi lainnya.

Baca juga: Transportasi Feeder Sumbang 14 Persen Keterangkutan MRT Jakarta

Budi Karya kembali menegeaskan kepada jajarannya dan seluruh pengelola transportasi untuk mengecek secara rutin kondisi cuaca terkini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Karena dalam hitungan detik bisa berubah. Saya yakin ini sudah dilakukan, tetapi saya minta pengecekan ini dilakukan lebih teliti,” terang dia.

Pada sektor darat, melakukan pengalihan arus lalu lintas (lalin) dari jalan yang terdampak banjir.

Kemudian, sektor penyeberangan, melarang angkutan yang bermuatan lebih (ODOL) untuk masuk ke kapal.

Selanjutnya di sektor laut, mengoperasikan kapal-kapal besar dan memiliki draft yang dalam sehingga lebih stabil dalam menghadapi gelombang tinggi (2-3 meter).

Sedangkan pada sektor udara, menyediakan pesawat wide body agar penumpang yang diangkut bisa lebih banyak dengan adanya sejumlah penundaan penerbangan.

Selanjutnya di sektor kereta api, melakukan pembersihan rel-rel kereta api dari benda-benda saat tergenang air akibat curah hujan tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com