Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Tahun 2022 Dibuka, Begini Profil Museum Transportasi TMII

Kompas.com - 07/11/2022, 11:18 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Akhir tahun 2022 ini, masyarakat bisa kembali mengunjungi Museum Transportasi di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

Pembukaan Museum Transportasi ini bersamaan dengan TMII yang kini telah tuntas direvitalisasi.

Ketika nanti dibuka, berbagai jenis kendaraan listrik akan dipamerkan di Museum Transportasi.

Menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menuturkan, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka menyosialisasikan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk mulai beralih ke kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan,” ujar Budi dikutip dari laman Kemenhub, Senin (7/11/2022).

Baca juga: Renovasi TMII Resmi Rampung, Apa Saja yang Berwajah Baru?

Seperti apa profil Museum Transportasi?

Melansir laman TMII, ini merupakan museum milik Kemenhub yang bertujuan mengumpulkan, memelihara, meneliti, memamerkan bukti sejarah dan perkembangan transportasi, serta perannya dalam pembangunan nasional.

Museum ini berdiri diatas lahan seluas 6,25 hektar yang pemancangan tiang pertamanya dilakukan oleh Tien Soeharto pada 14 Februari 1984.

Sedangkan pembangunannya dimulai pada tahun 1985 dan diresmikan oleh Presiden ke-2 RI Soeharto pada 20 April 1991.

Museum ini menampilkan berbagai moda transportasi yang mengandung nilai sejarah dan perannya dalam perjuangan bangsa.

Halaman Depan Museum Transportasi di TMIIMuseum Transportasi di TMII Halaman Depan Museum Transportasi di TMII
Keberadaan museum ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi sekaligus sebagai tempat rekreasi yang edukatif.

Pameran diselenggarakan di indoor (dalam) dan (outdoor) diluar ruangan. Pameran di dalam ruang dibagi menjadi beberapa tempat yang seolah-olah merupakan bangunan tersendiri yang disebut disebut dengan modul.

Ini terdiri atas modul pusat, modul darat, modul laut dan modul udara, baik dengan benda asli, tiruan, miniatur, foto, maupun diorama.

Baca juga: Sebentar Lagi Dibuka, Museum Transportasi TMII Pamerkan Kendaraan Listrik

Modul pusat menggambarkan keberadaan transportasi tradisional masa lampau, mencakup trasportasi darat dan laut dari berbagai daerah di Indonesia.

Contohnya, berupa alat trasportasi sederhana dengan menggunakan tenaga manusia, hewan atau angin seperti cikar, andong, bendi, becak, perahu layar.

Kemudian, modul darat menggambarkan keberadaan dan layanan transportasi darat, yang mencakup transportasi jalan raya, jalan baja, sungai, danau dan penyebrangan.

Ini berupa alat transportasi yang sudah menggunakan tenaga mesin awal sampai sekarang, antara lain Cikar DAMRI.

CIKAR ini merupakan armada pertama DAMRI dan berperan pada masa kemerdekaan tahun 1946 sebegai alat angkutn logistik militer di Surabaya dan Mojokerto.

Selain bus, tentunya ada gerbong kereta api beserta lokomotifnya, becak Siantar, berbagai jenis sepeda, dan lain-lain.

Selanjutnya, modul laut menggambarkan keberadaan dan layanan jasa transpotasi laut yang telah menggunakan mesin.

Mencakup berbagai kapal penumpang, container, dok terapung, serta peralatan penunjangnya yang dilengkapi paparan teknologi kelautan dengan berbagai jenis kapal laut, prasarana dewasa ini, serta peralatan penunjang lainnya.

Kereta Presiden RI 1 (IW-8) dan Wakil Presiden RI (IW-7) yang terkenal dengan sebutan Kereta Api Luar Biasa di Museum Transportasi, TMII.Dok. Kementerian Perhubungan Kereta Presiden RI 1 (IW-8) dan Wakil Presiden RI (IW-7) yang terkenal dengan sebutan Kereta Api Luar Biasa di Museum Transportasi, TMII.
Lalu, modul udara menggambarkan keberadaan layanan dan jasa transportasi udara, perkembangannya, serta teknologi yang digunakan.

Meliputi pesawat terbang, peralatan transpotasi udara, dan peralatan bandar udara atau bandara.

Sementara yang terakhir ada pameran luar statis yang menampilkan berbagai jenis lokomotif generasi pertama Perusahaan Kereta Api Indonesia.

Baca juga: Revitalisasi Museum Transportasi di TMII Akhirnya Selesai

Ini termasuk rel kereta api dan terowongan, Kereta Api Luar Biasa (KLB) yang digunakan Presiden dan Wakil Presiden RU Soekarno dan Mohammad Hatta pada waktu pemerintahan RI dari DKI Jakarta ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Selain itu juga terdapat bus yang pernah dioperasikan di Indonesia, serta pesawat udara jenis DC-9 PK-GNT milik PT Garuda Indonesia (Persero) yang pernah melayani penerbangan ke negara-negara ASEAN dan Australia.

Di samping itu, terdapat mercusuar buatan tahun 1879 maupun berbagai ragam jenis alat transportasi tradisional Indonesia seperti perahu Banjar khas pedalaman.

Lebih dari itu, terdapat rangkaian kereta api, yang terdiri dari lokomotif dan dua gerbong kayu, sebagai sarana hiburan bagi pengunjung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com