Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 3 Ruas Tol Trans-Jawa Paling Berbahaya, Pengemudi Harus Konsentrasi Ekstra

Kompas.com - 28/09/2022, 06:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Toll Road Watch (ITRW) mencatat, terdapat tiga ruas Jalan Tol Trans-Jawa yang dinilai sangat berbahaya dan karena itu butuh konsentrasi tinggi untuk melintasinya.

Ketiganya adalah Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang), dan Tol Batang-Semarang.

"Tol Batang-Semarang itu ada dua titik yang sangat rawan dan berbahaya yakni Km 355 dan Km 358," ujar Koordinator ITRW Deddy Herlambang kepada Kompas.com, Senin (26/9/2022).

Menurut Deddy, jalan tol ini dinilai berbahaya dan rawan karena minim penerangan jalan. Akibatnya, kondisi di ruang-ruang main road (jalan utama) gelap gulita sehingga perlu konsentrasi ekstra.

Bila terus berkendara dengan konsentrasi tinggi tanpa jeda selama lebih dari dua jam, akan menyebabkan pengemudi cepat lelah hingga akhirnya mengantuk (sindrom kelelahan kronis).

Sementara pada arah berlawanan, sorotan lampu jauh (high beam) dari kendaraan lain ikut berkonstribusi menambah akut sindrom kelelahan ini.

Baca juga: Amankah Berkendara di Jalan Tol Trans-Jawa? Ini Tiga Ruas Paling Berbahaya

"Dua jalur jalan tol tidak dilengkapi dengan peredam silau pada masing-masing markanya. Tentu saja, kondisi ini menambah berat sindrom kelelahan pengendara," sambung Deddy.

Data Polres Batang mengenai tingkat kecelakaan lalin atau dikenal dengan terminologi accident rate (AR) yang dikutip ITRW, mengonfirmasi betapa berbahayanya ruas tol ini.

Selama kurun Januari hingga 14 September 2022 saja, telah terjadi 300 kecelakaan lalin dengan fatalitas 10 orang meninggal dunia.

"Dari data ini dapat dikatakan bahwa fatalitas kecelakaan lalin di tol ini saja, mencapai 10 persen," cetusnya.

Jika tahun 2021 terdapat total 400 AR, Deddy memproyeksikan pertengahan hingga akhir September 2022 ini trennya akan terus meningkat.

Hal ini didukung laporan PT Jasa Raharja mengenai kenaikan santunan kecelakaan lalin 2022 sebesar 17 persen dibandingkan tahun 2021.

Deddy mengatakan, angka ini berpotensi akan kembali sama seperti tahun 2019 sebagai puncak kecelakaan lalin di jalan tol.

Meskipun ada ratusan kecelakaan lalin, secara umum Deddy menilai kondisi seluruh jalan tol di Indonesia, baik Tol Trans-Jawa, Tol Trans-Sumatera, dan di luar keduanya masih cukup aman dengan likert scale (skala likert) 3/5.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com