Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Targetkan Pendapatan Non-Angkutan Naik 30 Persen

Kompas.com - 05/09/2022, 17:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan pendapatan dari bisnis non-angkutan tahun 2022 naik 30 persen dari tahun 2019.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa dalam konferensi pers, Senin (5/9/2022).

Menika Ambar Intip Kereta Panoramic Pertama di Indonesia

"Untuk pendapatan dari bisnis non-angkutan tahun ini kita targetkan naik 30 persen di atas tahun 2019," kata Hadis menjawab Kompas.com.

Adapun tahun 2019 merupakan periode realisasi pendapatan non-angkutan KAI yang pernah ada.

Upaya KAI dalam mewujudkan target tersebut adalah dengan mengembangkan aset-aset yang tersebar di banyak kota besar maupun daerah.

Baca juga: Beli Tiket Kereta Jarak Jauh di KAI Expo 2022 Hanya Rp 7.000

Lanjut Hadis, optimalisasi aset KAI akan menjadi perhatian perusahaan untuk terus dikembangkan.

Kendati demikian, Hadis menegaskan, target pengoptimalan aset tersebut tidak akan mengurangi bisnis inti KAI dalam bidang transportasi penumpang dan barang.

"Rencana bisnis kita ke depannya yang jelas tidak mengurangi core business kita di transportasi penumpang dan barang," tambah Hadis.

Bahkan, muncul peluang bagi KAI untuk membangun kawasan transit oriented development (TOD) dengan memberdayakan aset yang dimiliki.

Selain itu, KAI melalui anak perusahaannya, KAI Wisata, juga membuka peluang kerja sama dengan swasta seiring bertambahnya minat masyarakat terhadap angkutan kereta api (KA).

Baca juga: KAI Expo 2022 Digelar, Buka Peluang Investasi Asing

"Dengan bertambahnya minat masyarakat yang tertarik, kita butuh lebih banyak kerja sama," papar Direktur Utama PT KAI Wisata Hendy Helmy dalam kesempatan yang sama.

Misalnya KA Ambarawa yang melintasi tempat-tempat menarik seperti Danau Rawa Pening di Jawa Tengah.

Sayangnya, informasi ini menurut Hendy masih kurang diketahui masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan peran pihak swasta.

"Kalau kita lihat ini sangat menarik tapi kurang terekspos dengan baik, sehingga kita perlu teman-teman swasta untuk membangun wilayah Ambarawa entah itu hotel, tempat wisata, dan lain-lain," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com