Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Labuan Bajo Sekarang Bersih, Dulu Saya Semprot Sendiri Sampahnya

Kompas.com - 21/07/2022, 06:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

MANGGARAI BARAT, KOMPAS.com - Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DSPS) kini relatif lebih bersih dibanding sebelumnya.

Hal ini karena telah beroperasinya Sistem Pengelolaan Sampah (SPS) Warloka, yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Sekarang Labuan Bajo relatif bersih. Dulu saya semprot sendiri sampahnya di Jalan Sorekarno-Hatta atas," ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Warloka, Rabu (20/7/2022).

Baca juga: Wajah Baru Pantai Marina Labuan Bajo, Lebih Cantik dan Siap Sambut KTT G20

Menurut Basuki, pembangunan TPST dan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Warloka merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas layanan pariwisata di Labuan Bajo.

“Di mana pun tempat pariwisata yang dibangun tidak ada yang datang kalau tidak bersih. Untuk itu yang terpenting sanitasi dan air bersih,” kata Basuki.

TPST Warloka dioperasikan untuk dapat mengolah sampah dengan kapasitas 20 ton per hari.

Sementara TPA Sampah Warloka dioperasikan untuk memproses akhir sampah yang telah diolah di TPST berupa residu abu dengan kapasitas 2 ton per hari.

Basuki mengatakan sistem pengelolaan sampah di Warloka ini membuat residu sampah hanya tinggal 10 persen berupa abu yang dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan.

“Saya kira ini sudah bagus untuk menghadapi lonjakan wisatawan. Sama seperti Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) ysng sudah selesai dibangun, kita bisa tambah kapasitas SPS bila produksi sampah meningkat. Namun, manajemen sampah tidak bisa hanya mengandalkan TPAS saja, tetapi harus dari awal dikelolanya, ” tutur Basuki.

SPS Warloka dibangun pada Agustus 2020-November 2021 dengan anggaran Rp 46,4 miliar.

Ruang lingkup pekerjaan meliputi jembatan timbang, unit penerimaan, pemilahan, pengeringan oembanaran, unit pengendali pencemaran udara dan air serta sistem kontrol.

Sementara TPA Warloka dibangun pada Juni-Desember 2021 dengan anggaran Rp 19,3 miliar.

Ruang lingkup pekerjaan meliputi hanggar, kantor pengelola, jalan operasional, unit pengurukan residu, unit pengolahan air lindi dan landmark.

Untuk pengelolaan TPST dan TPA ini dilakukan secara kolaboratif antara Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat.

“Ini kan habit baru yang harus kita mulai dari awal, kami terus dampingi,” tambah Menteri Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com