Meski Bisnis F&B Kuasai Mal, tapi Retailer Pilih Ruang Lebih Kecil

JAKARTA, KOMPAS.com - Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto menyebutkan, food and beverages (F&B) masih mendominasi ruang ritel di Jabodetabek.

"Tapi pada dasarnya, yang cukup aktif dan masuk ke sektor ritel sekarang masih didominasi retailer (peritel) F&B," ungkap dia dalam webinar, Rabu (6/7/2022).

Kendati demikian, ruang sewa yang dicari peritel F&B memang tidak sebesar dari yang mereka tempati sebelumnya.

Fokus peritel F&B saat ini bagaimana mereka beroperasi dan tetap berkekspansi ke pusat perbelanjaan atau mal, dan lebih memilih kuantitas ruang yang lebih kecil dibandingkan sebelumnya.

"Target mereka memang penetrasi pasar, membuka outlet yang lebih banyak. Tetapi, tidak terlalu besar seperti sebelumnya," tambah Ferry.

Intinya, bisnis sewa ruang mal ini harus tetap bergerak dan membutuhkan satu policy (aturan) yang mampu mendukung mereka agar bisa hidup lagi.

Baca juga: Selama Kuartal II, Tak Ada Mal Baru di Jabodetabek

Kuncinya tidak hanya terkait pada okupansi, melainkan traffic (tingkat kunjungan) ke mal.

Data Colliers Indonesia mencatat, harga sewa ruang ritel di mal Jakarta terpantau stabil sebesar pada kisaran Rp 566.095 per meter persegi dan Rp 384.121 di Bodetabek.

Sementara tingkat okupansi mal di Jakarta mencapai 71,2 persen. Sedangkan tahun lalu hanya sekitar 70,9 persen.

"Tapi, paling nggak kita lihat ini, sudah lebih lumayan gitu (kenaikan hunian mal) ya," ungkap Ferry.

Alasan kenaikan okupansi mal di Jakarta pada periode tersebut adalah karena banyak acara serta pameran mulai diadakan kembali di dalam mal.

Bila dibandingkan dengan Bodetabek, tingkat okupansi mal justru mengalami penurunan 0,4 persen.

Dalam data tersebut terlihat okupansi mal di Bodetabek turun menjadi 69,5 persen jika dibandingkan tahun lalu 69,9 persen.