Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Hotel Jakarta Diprediksi Merosot Selama Ramadhan dan Lebaran

Kompas.com - 08/04/2022, 21:06 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Kinerja sektor perhotelan di Jakarta diprediksi mengalami penurunan selama Ramadhan dan Lebaran 2022.

“Kita baru dapat data sampai Februari, tapi kemungkinan bulan April-Mei akan turun,” jelas Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto dalam webinar Real Estate Market Update Jakarta-Bali Q1 2022, Rabu (6/4/2022).

Kendati demikian, melalui pengadaan kembali agenda mudik yang sempat ditiadakan selama dua tahun, okupansi perhotelan memiliki harapan membaik pada kuartal III-2022.

Berdasarkan laporan Colliers International Indonesia, okupansi perhotelan pada Januari 2022 tercatat relatif tinggi, yakni sebesar 60,6 persen.

Capaian ini diketahui lebih tinggi sekitar 14,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021.

Baca juga: Menilik Tingkat Hunian Hotel Indonesia yang Didominasi Pebisnis

Sementara okupansi pada bulan Februari 2022 merosot ke angka 51,1 persen, namun tetap cukup tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu.

Jika melihat ke belakang, tingkat hunian bulanan hotel tahun 2021 hanya mencapai 40 persen.

Kinerja kala itu merosot cukup tajam terlebih ketika pemerintah meningkatkan tingkat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Akan tetapi, ketika pelonggaran pembatasan dilakukan pada akhir tahun 2021, tingkat hunian bulanan hotel naik cukup signifikan.

Pelonggaran kebijakan ini juga tercermin dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara melalui Bandara Soekarno-Hatta yang meningkat sejak Oktober 2021.

Namun, kendati okupansi perhotelan sudah dalam kondisi yang jauh lebih baik, pelaku bisnis di sektor ini masih terus berjuang di sisi pendapatan.

Baca juga: Kondisi Membaik, Okupansi Hotel di Cianjur Tunjukkan Sinyal Positif

Selama pandemi berlangsung, pengelola hotel harus mempertahankan harga kamar untuk menutupi okupansi dan biaya operasional.

Meskipun begitu, average daily rate (ADR) sudah jauh lebih tinggi dari awal pandemi tahun 2020.

Pada Januari tahun ini, ADR tercatat sebesar Rp 809.059 naik 25,2 persen dibandingkan Januari tahun 2021.

Hal yang sama juga terjadi pada bulan Februari yang masih tetap naik 20 persen dibanding Februari tahun lalu menjadi Rp 809.059.

Hotel adalah salah satu sektor yang cepat recovery-nya karena hotel sangat rentan terhadap regulasi. Harapan ke depannya, setelah ada pelonggaran peraturan perjalanan, tingkat hunian akan lebih terisi lagi, di samping ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan di hotel,” pungkas Ferry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com