Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Fakta Proyek Kereta Api Borneo: Tak Ada Progres, dan Akhirnya Batal Dibangun

Kompas.com - 05/03/2022, 21:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek Kereta Api Borneo di Kalimantan Timur yang telah lama digagas, akhirnya batal dibangun.

Hal ini menyusul pengunduran diri investor Rusia yang mendanai proyek ini. Keputusan ini telah disampaikan kepada pemerintah pusat pada 2020 lalu.

Padahal, mungkin ada sejumlah potensi yang terkandung dalam proyek Kereta Api pertama di Provinsi Kalimantan tersebut.

Baca juga: Investor Rusia Mundur, Proyek Kereta Api Borneo Senilai Rp 53,3 Triliun Batal

Untuk kembali mengingat, berikut sejumlah fakta tentang proyek Kereta Api Borneo:

1. Dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 2015

Pada 19 November 2015 Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek-proyek strategis di Kalimantan Timur.

Prosesi groundbreaking yang dilakukan secara terpusat di Kawasan Industri Buluminung, Kabupaten Penajam Paser Utara, ini salah satunya ialah Kereta Api Borneo.

Menurut Jokowi, apabila sudah dilakukan groundbreaking menandakan bahwa proyek harus segera dimulai.

"Saya pastikan, 3-4 bulan lagi pasti akan saya cek. Kalau bekerja dengan saya jangan hanya groundbreakang-groundbreaking. Pasti akan saya cek," ujar Jokowi dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet.

Presiden pun telah mewanti-wanti agar setiap proyek strategis dikerjakan dengan penuh tanggung jawab. Jadi tidak sekadar groundbreaking.

"Saya pastikan akan saya cek satu persatu. Jangan saya hanya disuruh mengucapkan groundbreaking tetapi tidak dimulai, hati-hati yang bertanggungjawab. Baik menterinya, gubernurnya, maupun bupatinya," tuturnya.

2. Rutenya Lewati Empat Wilayah

Dilansir dari laman resmi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Kereta Api Borneo merupakan proyek pembangunan kereta api single track sepanjang 203 kilometer.

Didukung dengan infrastruktur meliputi stasiun, jetty batubara, pelabuhan, dan PLTU dengan kapasitas 15 MW kawasan industri Buluminung di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Proyek ini akan melewati empat wilayah, yakni Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser, dan Kota Balikpapan.

3. Nilai Investasi Rp 53,3 Triliun

Dikutip dari laman resmi KPPIP, pembangunan proyek Kereta Api Kalimantan Timur ini dilakukan melalui skema pendanaan swasta.

Nilai investasinya mencapai Rp 53,3 triliun dan akan dioperasikan oleh PT Kereta Api Borneo (KAB), selaku perusahaan yang dibentuk dari hasil kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur dengan Russian Railways (perusahaan asal Rusia).

4. Sempat Diajukan Jadi Kereta Api Umum

Menurut laman resmi KPPIP, adanya proyek Kereta Api Borneo bertujuan mengurangi biaya distribusi dan waktu tempuh, sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi perusahan pertambangan.

Namun untuk meningkatkan nilai kelayakan proyek, pihak investor yaitu PT KAB telah mengajukan permohonan perubahan status dari kereta api khusus menjadi kereta api umum.

Hal ini memungkinkan PT KAB untuk mengangkut penumpang dan barang non-afiliasi seperti minyak kelapa sawit dan kayu.

5. Batal Dibangun

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Penajam Paser Utara Alimuddin menyampaikan bahwa proyek ini dibatalkan.

Alasan pembatalan proyek Kereta Api Borneo karena Russian Railways sebagai pemilik modal mengundurkan diri.

"Surat pengunduran diri disampaikan langsung kepada pemerintah pusat pada (tahun) 2020," ujar Alimuddin dikutip dari Antara, Jumat (4/3/2022).

Hal senada juga telah tercantum di laman resmi KPPIP, bahwa proyek ini telah dilepaskan statusnya sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

Sebab PT KAB sebagai pemrakarsa tidak mampu menunjukan rencana aksi dan upaya tindak lanjut kemajuan proyek yang jelas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com