Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkuak Alasan Mengapa Mal Gunakan Penanda Lantai LG, GF, dan UG

Kompas.com - 10/11/2021, 18:17 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi Anda yang sering berbelanja di mal, pasti familiar dengan penanda lantainya yang tidak hanya menggunakan angka tetapi juga istilah seperti Lower Ground (LG), Ground Floor (GF) dan Upper Ground (UG).

Tentu menjadi pertanyaan, mengapa mal atau pusat perbelanjaan menggunakan istilah tersebut sebagai penanda lantainya, dan mengapa tidak menggunakan angka saja?

Wakil Ketua Real Estat Indonesia (REI) Bambang Eka Jaya mengatakan bahwa mall atau pusat perbelanjaan memiliki tinggi ideal hingga 6 lantai.

Dibuatnya lantai dengan nama LG, GF dan UG juga sebagai upaya agar mal atau pusat perbelanjaan tidak terkesan terlalu tinggi.

Baca juga: Ternyata, Ini Alasan Mengapa di Kamar Mandi Hotel Berbintang Tak Ada Ember dan Keran

"Mal secara umum maksimal tinggi idealnya 6 lantai. Lalu ditambah dengan lantai basement. Jadi urutannya itu LG, GF, UG, 1, 2, 3," kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/11/2021).

Selanjutnya, alasan lainnya karena adanya kepercayaan feng shui, bahwa terdapat angka-angka tertentu yang mesti dihindari karena dapat memberikan dampak negatif.

Seperti angka 4 yang seringkali dimaknai tidak baik. Berdasarkan kepercayaan feng shui, angka 4 disebut hanya memiliki satu kaki sehingga dianggap tidak seimbang.

Selain itu, secara bentuk angka ini mirip kursi terbalik yang juga dimaknai sesuatu yang tidak baik.

"Angka 4 dalam bahasa mandarin artinya 'shi' atau kematian, dan bahasa Jepang 'shi' itu kesedihan. Jadi konotasinya negatif, makanya dihindari," imbuh Bambang.

Baca juga: Kenapa Bioskop Selalu Ada di Lantai Atas Mal? Ini Jawabannya

Selain angka 4, penomoran unit properti juga seringkali menghindari nomor 13, 14, 24, 34, 44.

Namun demikian, angka ini tidak menjadi patokan, dan lagi-lagi hanya sebatas feng shui yang umumnya dipercaya oleh masyarakat etnis Tionghoa.

"Tetapi, alasan banyak mal masih menghindari angka 4 dan angka yang lainnya, lebih karena kekhawatiran kehilangan pelanggan mereka terutama yang masih memegang teguh tradisi tersebut," tuntas Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com