Meski Terlilit Utang, Evergrande Mampu Bereskan Puluhan Proyek

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun tengah terganjal masalah utang, raksasa properti China, Evergrande terus melanjutkan sepuluh proyek konstruksi.

Kesepuluh proyek konstruksi tersebut tersebar di Shenzhen, Dongguan, dan beberapa kota lainnya.

Seperti diketahui, dalam beberapa bulan terakhir kondisi perusahaan ini jauh dari kata stabil setelah terlilit utang senilai 300 miliar dolar AS atau setara Rp 4.290 triliun.

Belum lagi kewajiban utang perusahaan yang terus bertambah lantaran gagal melakukan pembayaran bunga obligasi pekan lalu.

Baca juga: Bertemu Bank dan Kreditur, Evergrande Wacanakan Rekstrukturisasi Utang

Bunga obligasi yang harus dibayarkan adalah 47,5 juta dolar AS (Rp 667 miliar) yang merupakan bunga dari obligasi jatuh tempo pada Maret 2024.

Namun seperti dikutip dari Reuters, Minggu (24/10/2021) Evergrande baru saja membagikan sebuah postingan di akun Wechat perusahaan, berisi foto-foto pekerjaan beberapa proyek konstruksi.

Menurut postingan tersebut, para pekerja tengah memasuki tahap dekorasi interior sementara bangunan lain baru saja menyelesaikan proses konstruksinya.

Tentu saja ini bisa menjadi salah satu upaya dari perusahaan untuk menjamin penyelesaian konstruksi yang tersisa sehingga dapat meningkatkan kepercayaan pasar.

Pada Jumat (22/10/2021), pengembang properti ini juga mengumumkan rencana perusahaan untuk memfokuskan masa depan bisnisnya di sektor kendaraan listrik daripada real estat.

Masalah utang Evergrande ini memengaruhi sektor properti China. Apalagi sektor ini menjadi salah satu penyokong perekonomian di negeri tirai bambu tersebut.

Krisis utang Evergrande juga menjadi perhatian seluruh dunia karena dikhawatirkan akan berdampak lebih luas pada pasar keuangan global.