Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Rupa Kota Terdingin di Dunia, Bekas Peninggalan Uni Soviet

Kompas.com - 27/07/2021, 16:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir setiap negara memiliki wilayah atau kawasan yang merupakan peninggalan sisa-sisa masa lalu di zaman pra-kemerdekaan atau perang dunia.

Salah satunya kawasan bernama Monotown di Rusia yang merupakan bekas pemukiman perkotaan zaman Uni Soviet.

Baca juga: Resmi, Kota Liverpool Dicoret dari Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

Dilansir dari Archdaily, Selasa (27/07/2021), pada masa Uni Soviet, Monotown merupakan pusat pemukiman sarat penduduk.

Namun, setelah terjadi transisi dari sistem ekonomi terpusat zaman Uni Soviet ke kapitalisme justru mengakibatkan proses deurbanisasi dan migrasi internal di kota tersebut.

Monotown, Rusia archdaily.com Monotown, Rusia
Hingga kini, Monotown telah berubah menjadi pusat kawasan industri manufaktur yang sangat diandalkan oleh Rusia.

Meski jadi kawasan industri, tempat ini tetap memiliki kawasan pemukiman, di mana sebagian besar penduduknya merupakan pekerja di kawasan industri tersebut.

Monotown, Rusia archdaily.com Monotown, Rusia
Wajah arsitektur pemukiman masa lalu Rusia

Sebuah perusahaan penerbitan independen dan studio desain yang berbasis di Polandia, Zupagrafika, memberikan gambaran visual melalui dokumentasinya mengenai kondisi terkini wilayah tersebut.

Founder Zupagrafika David Navarro mengatakan, arsitektur perumahan Monotown era Soviet adalah blok flat prefabrikasi yang disusun dalam microrayons dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas.

Sebut saja sekolah, taman kanak-kanak, dan fasilitas olahraga.

Monotown, Rusia archdaily.com Monotown, Rusia
Di sini juga ada keharusan untuk mengekspresikan etos ideologi Soviet melalui bangunan publik seperti "istana" pekerja.

Sementara di sisi lain, kota ini mengalami penurunan lingkungan akibat kurangnya keragaman, infrastruktur sosial, kesehatan, dan kurang berkembangnya pendidikan.

Karenanya beberapa bagian Monotown berada di ambang kepunahan. Tapi ada juga yang berhasil bertahan dan bahkan memulai proses penemuan kembali.

Monotown, Rusia archdaily.com Monotown, Rusia
Monotown merupakan salah satu pemukiman perkotaan terdingin di dunia. Suhunya mencapai di bawah minus 35 derajat Celcius.

Hal ini juga yang menjadi alasan banyaknya penduduk yang bermigrasi ke daerah lain.

Sebut saja, kawasan Vorkuta yang merupakan kawasan pertambangan batu bara, dulunya tempat ini menjadi rumah atau pemukiman bagi 250.000 orang penduduk pada tahun 1980-an.

Sayangnya 40 tahun kemudian Kota Vorkuta yang berada di Monotorwn ini menjadi salah satu kota dengan penyusutan tercepat di Rusia dengan kurang dari 60.000 penduduk.

Monotown, Rusia archdaily.com Monotown, Rusia
Banyak bangunan telantar berslogan Komunis

Monotown memiliki beberapa kota di dalamnya di antaranya Vorkuta, Mirny, Norilsk, Kirovsk, Tolyatti, Cherepovets, Magnitogorsk, Monchegorsk dan Nikel.

Karena ditinggalkan penduduk, banyak sekali bangunan di kota-kota tersebut yang telantar.

Bangunan telantar itu sangat mencerminkan Rusia pada masa lalu, dihiasi dengan slogan-slogan komunis dan monumen-monumen Uni Soviet.

Galian tambang berlian terbesar kedua di dunia masih bertahan

Selain itu, kawasan ini memiliki lubang galian tambang berlian terbesar kedua di dunia yang terletak di Kota Mirny.

Galian yang ada sejak zaman Uni Soviet ini justru masih terus beroperasi hingga saat ini.

Perusahaan yang mengeksploitasi sumber daya alam yang masih beroperasi di tempat ini turut berkontribusi melakukan berbagai investasi dalam pengembangan infrastruktur pemukiman, pendidikan dan fasilitas umum di tempat ini.

"Namun, dalam beberapa tahun terakhir, cadangan berlian mulai berkurang, dan penambangan yang layak secara ekonomi di daerah tersebut diperkirakan akan berakhir dalam 20-30 tahun," kata David.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com