Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desainer Ini Rancang "Sleeping Bag" Tunawisma dari Baju Hangat

Kompas.com - 04/01/2021, 12:58 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber TIME

KOMPAS.com - Dalam menjalani hidup, penyesalan pasti selalu ada di benak manusia dan itu merupakan hal yang wajar.

Namun, rasa sesal tersebut dapat dijadikan pembelajaran atau evaluasi agar tidak mengulangi kesalahan yang sama atau menyia-nyiakan kesempatan di kemudian hari.

Sama halnya dengan Bas Timmer, perancang busana spesialis cuaca dingin asal Belanda ini pernah menyesal saat dirinya baru saja lulus kuliah pada tahun 2014 lalu.

Pada waktu itu, Timmer yang memiliki hoodie hasil rancangannya sendiri menemukan seorang tunawisma sedang tertidur di jalan pada musim salju.

Saat itu, dia ingin memberikan satu potong hoodie kepada tunawisma tersebut untuk melindungi tubuhnya dari cuaca dingin.

Namun, karena rasa malunya yang begitu besar, dia harus mengurungkan niat baiknya itu.

Beberapa bulan kemudian, Timmer mendengar kabar bahwa ayah salah seorang temannya yang juga tunawisma meninggal dunia karena hipotermia.

Akhirnya Timmer teringat, jika beberapa bulan lalu dia juga menemukan tunawisma tertidur di jalan dan tidak memberikan hoodie-nya kepada orang tersebut.

“Saya merasa bersalah. Padahal, saya memiliki kesempatan untuk membantu dan tidak melakukan apapun," ucap Timmer seperti dikutip dari Time, Senin (04/01/2020).

Baca juga: Bandara Ini Dijadikan Tempat Penampungan Tunawisma

Untuk menebus rasa penyesalannya itu, Timmer akhirnya merancang lebih dari sekadar hoodie yaitu baju hangat sekaligus sleeping bag (kantung tidur) untuk para tunawisma.

Kantung tidur yang diberi merek "The Sheltersuit" ini dirancang multifungsi. Jadi, bisa digunakan untuk tidur, menghangatkan tubuh, dapat menahan air, dan bisa dibawa kemana pun atau portabel.

Sehingga, saat tidak digunakan untuk tidur, para tunawisma tersebut dapat menggunakannya sebagai jaket ketika bepergian.

Hingga saat ini, desainer berusia 30 tahun tersebut telah mendistribusikan sebanyak 12.500 The Sheltersuit di enam negara seperti, Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Belanda, Italia, dan Yunani.

Timmer mengatakan, dirinya mendesain merek kantung tidurnya dengan menyesuaikan cuaca di setiap negara.

Saat ini, Timmer sedang bermitra dengan UNICEF untuk mendirikan pabrik The Sheltersuit di Afrika Selatan.

Hal ini dilakukan untuk memberdayakan komunitas lokal dengan mengajari mereka menjahit untuk mendapatkan penghasilan tetap.

Timmer sadar, inovasinya tersebut bukanlah solusi untuk mengentaskan tunawisma dalam waktu dekat.

"Orang-orang menginginkan sebuah rumah, mereka juga menginginkan pekerjaan. Sampai mereka memilikinya, setidaknya mari lindungi mereka saat berada di jalanan," tutur Timmer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tiga Cara Bikin Furnitur Plastik yang Kusam Terlihat Baru

Tiga Cara Bikin Furnitur Plastik yang Kusam Terlihat Baru

Umum
Paruh Pertama 2024, Ada Dua PSN Jalan Tol Kelar Dibangun

Paruh Pertama 2024, Ada Dua PSN Jalan Tol Kelar Dibangun

Berita
Cara Tepat Membersihkan Furnitur Plastik dengan Cairan Pemutih

Cara Tepat Membersihkan Furnitur Plastik dengan Cairan Pemutih

Umum
Jembatan 'Mobile' di Swiss, Inovasi Perbaikan Jalan Tanpa Menutup Jalur

Jembatan "Mobile" di Swiss, Inovasi Perbaikan Jalan Tanpa Menutup Jalur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Malang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Malang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perbaikan Jalan Daerah di Sultra Telan Anggaran Rp 631 Miliar

Perbaikan Jalan Daerah di Sultra Telan Anggaran Rp 631 Miliar

Berita
Mulai 16 Mei, Lintasi Tol Serang-Panimbang Dapat Diskon Tarif 30 Persen

Mulai 16 Mei, Lintasi Tol Serang-Panimbang Dapat Diskon Tarif 30 Persen

Berita
Ini Alasan Mengapa Anda Harus Membeli Kursi Plastik untuk Furnitur Rumah

Ini Alasan Mengapa Anda Harus Membeli Kursi Plastik untuk Furnitur Rumah

Tips
Pengembang Indonesia Jadi Pemilik Tunggal Aset Rp 5,7 Triliun di Sydney

Pengembang Indonesia Jadi Pemilik Tunggal Aset Rp 5,7 Triliun di Sydney

Berita
Harga Sewa Mal di Jakarta Naik Jadi Rp 584.077 Per Meter Persegi

Harga Sewa Mal di Jakarta Naik Jadi Rp 584.077 Per Meter Persegi

Ritel
SE Desain Prototipe Rumah Sederhana Masih Diharmonisasi Kemenkumham

SE Desain Prototipe Rumah Sederhana Masih Diharmonisasi Kemenkumham

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mengungkap Pertumbuhan Pasar Hotel, Bengkulu, Sultra dan Kalteng Paling Cuan

Mengungkap Pertumbuhan Pasar Hotel, Bengkulu, Sultra dan Kalteng Paling Cuan

Hotel
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ponorogo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ponorogo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bojonegoro: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bojonegoro: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com