Langkah ini menjadi bagian dalam 8 metode stream penyehatan yang telah disetujui pemegang saham dengan tujuan untuk mempercepat pemulihan sekaligus memperkuat fundamental WIKA guna menjalankan bisnis secara berkelanjutan.
Sekalipun masih membukukan hasil usaha yang belum menggembirakan, namun upaya penyehatan yang berjalan beriringan dengan sejumlah langkah transformasi yaitu fokus terhadap arus kas, keunggulan eksekusi proyek dan penyeimbang portofolio, manajemen risiko dan digitalisasi mulai memberikan hasil progresif.
Ini tergambar dari kemampuan WIKA yang berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp 22,53 triliun sepanjang tahun lalu meski masih berada dalam kondisi penyehatan.
Hasil penjualan tersebut bahkan naik 4,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sekaligus memperoleh laba kotor sebesar Rp 1,86 Triliun.
Demikian juga dengan perolehan kontrak baru yang diraih WIKA mencapai Rp 29,25 triliun dimana 93 persen dari kontrak yang digenggam perusahaan merupakan kontrak dengan pembayaran bulanan.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menegaskan capaian positif WIKA memberikan indikasi bahwa langkah penyehatan WIKA masih berjalan on track sesuai dengan yang direncanakan.
"Dukungan telah diberikan oleh lembaga keuangan dengan menyepakati Master Restructuring Agreement (MRA) dengan nilai total Rp 20,7 triliun atau 100 persen dari nilai outstanding,” jelas Agung dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (3/4/2024).
Selain itu, menurutnya, proses right issue WIKA juga berjalan sesuai timeline di mana diharapkan dapat terealisasi pada April 2024.
https://www.kompas.com/properti/read/2024/04/03/140000121/meski-dalam-kondisi-penyehatan-penjualan-wika-tembus-rp-22-53-triliun