Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indonesia Tiru India, Bebaskan Lahan 100 Persen Sebelum Garap Proyek

Bagaimana tidak, dalam kurun waktu 10 tahun, India telah membangun sepanjang 90.000 kilometer jalan tol.

Ketua Dewan Direktur Indonesia Invesment Authority (INA) Ridha Wirakusumah mengatakan, India memiliki skema pendanaan jalan tol yang baik dan mampu menarik minat investor, yakni Hybrid Annuity Model (HAM).

"Tender itu dilakukan setelah lahan bebas 80 persen. Jadi itu untuk mereduksi risiko dari pembangun atau Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)-nya," kata Ridha dalam acara Creative Infrastructure Financing Day (creatIFF) di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Selain itu, skema HAM juga mengatur biaya konstruksi sebesar 40 persen ditanggung pemerintah dan 60 persen ditanggung BUJT dengan catatan bila ada pembengkakan biaya akan ditanggung BUJT.

Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna pada kesempatan yang sama menargetkan Indonesia bisa mencontoh India.

"Bahkan kalau bisa malah 100 persen sebelum pelelangan," ucap Herry.

Sementara saat ini, pembebasan lahan proyek jalan tol di Indonesia dengan penetapan lokasi (penlok) dilakukan setelah lelang dilakukan.

Namun demikian, apabila lelang dilakukan setelah pengadaan lahan sudah 100 persen, maka proyek tentu akan berjalan lama.

"Jadi kita kombinasikan lah, tetap pelelangan, hari ini pelelangan dilakukan setelah penlok, sehingga pengadaan tanah sudah ada pasti bahwa ini kita eksekusi," tambah Herry.

Alternatifnya, pembebasan lahan bisa dilakukan 3 tahun sebelum proyek mulai dilelang.

https://www.kompas.com/properti/read/2023/12/13/170000421/indonesia-tiru-india-bebaskan-lahan-100-persen-sebelum-garap-proyek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke