Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Banyak Anak Muda Ogah Sekolah Insinyur, Mereka Pilih Jadi YouTuber

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PII Bambang Goeritno mengatakan hal ini dalam media gathering di Jakarta, Kamis (3/8/2023).

"Tantangan kita saat ini mendorong anak-anak muda sekolah insinyur. Kami ngomong sama pak rektor, pak dekan, mereka mungkin memilih jurusan-jurusan yang YouTuber lah, jadi YouTuber gitu ya," kelakar Bambang.

Menurut dia, penghasilan menjadi YouTuber mungkin sangat jelas. Sedangkan insinyur, masih ada yang memperoleh gaji setara dengan Upah Minimum Regional (UMR).

"Sekolahnya susah, (lalu penghasilannya) UMR lagi, waduh. Seharusnya, kita itu tidak hanya uang-lah ya," tutur Bambang.

Menurut Bambang, apabila sekolah insinyur terus maju dan bergulir, maka uang akan datang tanpa dicari.

Dia bercerita, ada salah satu dekan di perguruan tinggi yang mengeluh bahwa anaknya sendiri pun ogah bersekolah insinyur.

"Anak saya sendiri disuruh sekolah insinyur enggak mau pak. Susah, sekolahnya susah, terus tugasnya juga banyak, setelah lulus juga UMR lagi," katanya.

Padahal, di Indonesia sendiri, jumlah insinyurnya kalah dibandingkan negara tetangga, Vietnam.

Sedangkan Vietnam yang berpopulasi 100 juta, jumlah insinyurnya berada pada kisaran 4 juta-5 juta orang.

Maka dari itu, hal ini tidak mungkin Indonesia dapat mengejar Vietnam tanpa dibarengi dengan jumlah insinyur yang berlipat ganda.

Menurutnya, dari jumlah insinyur Indonesia saja kurang dibandingkan Vietnam, apalagi dari segi kualitas.

Oleh karenanya, hal ini merupakan suatu pekerjaan besar bagi PII maupun pembina insinyur lainnya bahwa ada hubungan yang erat sekali antara jumlah penduduk dengan insinyur.

https://www.kompas.com/properti/read/2023/08/04/150000521/banyak-anak-muda-ogah-sekolah-insinyur-mereka-pilih-jadi-youtuber

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke