Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Raja Properti Indonesia dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar

Betapa tidak, begitu kedua raksasa ini menjalin ikatan setia dan mengubah orientasi DNA perseroan menjadi fokus pada pengembangan dan investasi properti, sejumlah proyek prestisius dengan nilai triliunan pun meramaikan pasar. 

Tengok satu contoh kawasan yang kini menjelma sebagai definisi baru pusat gaya hidup perkotaan, Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, di Jakarta Utara.

Pengembangan di kawasan ini demikian masif.  Dirancang seluas 6.000 hektar, setara dengan luas kota mandiri BSD City milik naga properti Sinarmas Land, PIK 2 dirintis mulai tahun 2018.

Sebanyak 55.000 unit properti telah dan sedang dibangun di antaranya Manhattan, San Antonio, Bukit Danau Indah, Pantai Bukit Nirmala, Permata Golf, Osaka Residence, Tokyo Riverside Apartment, Menara Syariah, Thamrin CBD, Aloha Pasir Putih, Tokyo Hub, dan lain-lain.

Belum lagi PIK Avenue yang berada di jantung PIK yang terhampar empat hektar. Seluas 30.300 lettable area untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat sekitar telah berdiri.

Penyewa-penyewanya merupakan jenama terkemuka di dalam dan luar negri termasuk Foodhall, Paul Depuis 1889, The RR Chocolate, Venchi, Bistecca, Dore by leTAO, Union, Awkitchen by Akira Watanabe, Toby’s Estate, Café Kitsune, Nespresso, H&M, Uniqlo, Common Grounds, KKV, Haidilao Hot Pot, Putien, Our Daily Dose, dan lain-lain.

Dalam tubuh PANI, ASG dan SG memiliki 88,07 persen saham, dengan total ekuitas per nilai buku sebesar Rp 7,8 triliun, total aset Rp 16,3 triliun, bebas utang, dan kapitalisasi pasar Rp 21,51 triliun (per 27 Juni 2023).

Dengan kapitalisasi pasar sebesar itu, menempatkan PANI yang dikomandoi Sugianto Kusuma (Aguan) berada di posisi empat besar raksasa properti Nasional.

Siapa jawaranya? 

Data Kompas.com, menunjukkan PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) tak tersaingi. Perusahaan yang merupakan satu dari sembilan anggota "Si Pengembang", ini adalah pengembang properti-properti legendaris yang menjadi acuan utama kawasan-kawasan di mana proyek mereka berada.

Siapa tak kenal, Pondok Indah, dengan perumahan eksklusif dan deretan fasilitas gaya hidup mentereng macam Pondok Indah Mall yang sudah sampai pada tahap trikuel, dan Intercontinental Hotel, sebagai episentrum orang kaya Jakarta Selatan (Jaksel)? 

Ya, Pondok Indah hanyalah satu dari sejumlah proyek yang dibangun MKPI sebagai magnet terkuat kawasan-kawasan pengembangan lainnya macam Puri Indah Town Center dengan segudang fasilitas komersialnya, dan Shangri-La Garden Sekupang.

Tak mengherankan jika kapitalisasi pasar perusahaan yang 47,4 persen sahamnya dimiliki Siti Hartati Murdaya melalui PT Karuna Paramita Propertindo, ini mencapai nilai Rp 25,5 triliun per 27 Juni 2023.

Sementara peringkat runner-up diraih PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). Alexander Tedja sebagai perintis sekaligus pemilik saham mayoritas melalui PT Pakuwon Arthaniaga dengan porsi 68,68 persen, sukses menjadikan PWON sebagai spesialis proyek komersial berkonsep mixed use development.

Pengembang yang didapuk sebagai raja pusat perbelanjaan ini memeroleh pendapatan yang ditopang pendapatan berulang alias recurring revenue. 

Dari total pendapatan Rp 1,3 triliun per Kuartal I-2023, senilai Rp 1.084 di antaranya berasal dari recurring income. Imperium bisnis yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur, ini mencetak peningkatan recurring income 29 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Seluruh portofolio sewa mulai dari pusat perbelanjaan, hotel, hingga perkantoran menunjukkan performa tokcer, masing-masing tumbuh 23,8 persen, 56,2 persen, dan 6,6 persen.

Performa tangguh ditunjukkan segmen mal dengan tingkat okupansi 94 persen, sementara 41 persen dari total net leasable area (NLA) 784.000 meter persegi akan berakhir 2027!

Adapun kapitalisasi pasar PWON per 27 Juni 2023 menunjukkan angka Rp 23,5 triliun.

Bagaimana dengan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang dirintis "sang maestro" sekaligus "begawan" properti Indonesia, mendiang Ciputra?

Kapitalisasi pasar emiten yang punya proyek di 84 lokasi, membentang dari Medan hingga Ambon ini tembus angka Rp 19,65 triliun.

Ada yang menarik dari CTRA. Kendati preferensi pasar properti, khususnya perumahan tapak didominasi rumah komersial dengan kelas di atas Rp 1 miliar, namun Perseroan tidak pernah benar-benar meninggalkan kalangan marjinal.

"Meski membangun rumah murah (subsidi) sangat sulit, karena inflasi, dan naiknya bahan bangunan, kami tetap ada proyek untuk kelas ini. Sebut saja Citra Maja Raya, di Banten, dan Citra Indah, di Jonggol," ujar Direktur CTRA Nanik J Santoso.

Berikut 10 daftar emiten properti dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar:

  1. PT Metropolitan Kentjana Tbk dengan angka Rp 25,5 triliun
  2. PT Pakuwon Jati Tbk dengan angka Rp 23,5 triliun
  3. PT Bumi Serpong Damai Tbk dengan angka Rp 23,18 triliun
  4. PT Pantai Indah Kapuk 2 Tbk dengan angka Rp 21,51 triliun
  5. PT Ciputra Development Tbk dengan angka Rp 19,65 triliun
  6. PT Maha Properti Indonesia Tbk dengan angka Rp 18,89 triliun
  7. PT Summarecon Agung Tbk dengan angka Rp 10,95 triliun
  8. PT Sentul City Tbk dengan angka Rp 8,39 triliun
  9. PT Duta Pertiwi Tbk dengan angka Rp 8,33 triliun
  10. PT Puradelta Lestari Tbk dengan angka Rp 8,24 triliun

https://www.kompas.com/properti/read/2023/06/29/124920421/10-raja-properti-indonesia-dengan-kapitalisasi-pasar-terbesar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke