Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nilawati Irjani, Nakhoda Baru Astra Property

Lini bisnis ketujuh dari raksasa otomotif, PT Astra International Tbk, ini bakal dinakhodai Nilawati Irjani, menggantikan Djap Tet Fa.

Kendati estafet kepemimpinan Astra Property berubah, namun Nilawati memastikan filosofi, visi, dan misi tetap sama.

"Catur Dharma adalah DNA perusahaan, di mana pun wilayah operasional atau proyek dikerjakan. DNA akan tetap sama yakni bermanfaat bagi bangsa dan negara, memberikan layanan berkualitas, menghargai individu dan bekerja sama, serta memberikan yang terbaik," urai Nilawati kepada Kompas.com, Rabu (29/3/2023).

Astra Property yang baru berusia enam tahun, menurut alumnus Intitut Teknologi Bandung (ITB), ini akan terus belajar untuk tumbuh dan berkembang, serta melakukan evaluasi strategi-strategi bisnis yang telah dijalankan.

Dari pengalaman sebelumnya, saat membangun Asya Residence di Cakung, Jakarta Timur, yang dimulai dari nol, Nilawati belajar betapa menggabungkan talenta-talenta potensial adalah hal paling fundamental dan krusial.

"Astra Property berkembang karena menjalin kemitraan (partnership) untuk kemudian menghasilkan output terbaik, Ini adalah salah satu langkah untuk create values, culture and competence perusahaan bagi stakeholders," imbuh Nilawati.

Dengan menjalin kerja sama strategis dalam kemitraan yang menghargai kreativitas dan inovasi, Astra Property mewujud menjadi perusahaan properti yang diperhitungkan.

Khusus Menara Astra, merupakan gedung perkantoran kelas premium bertaraf internasional pertama yang dibangun secara mandiri oleh entitas PT Menara Astra.

Tak salah bila pada portofolio ini, Astra Property mengerahkan segala sumber daya terbaik. Hingga kini tingkat okupansinya mencapai lebih dari 75 persen, pada saat bersamaan perkantoran lain di kawasan yang sama tengah berjuang menghadapi badai relokasi penyewa.

Menara Astra mengusung teknologi hemat energi, dan ramah lingkungan sesuai dengan standar Green Mark Platinum yang ditahbiskan oleh Building Construction Authority (BCA) Singapura.

Properti komersial ini dirancang oleh arsitek kenamaan dunia yaitu Nikken Sekkei Ltd. yang bekerja sama dengan PT Airmas Asri, mencakup 40 lantai perkantoran, 4 level podium dan 6 lantai rubanah dengan total luas 72.500 meter persegi.

Fasilitas yang melengkapinya adalah conference hall, museum, bank, dan ruang retail yang berisi berbagai restoran mulai yang bergaya kasual hingga mewah.

Ada satu hal yang membedakan gedung perkantoran ini, yakni unsur hospitality. 

"Kami serius mengembangkan Menara Astra, tak hanya bangunan fisik, juga operasionalnya, man power-nya. We make sure orang yang datang ke sini akan merasakan hal berbeda. Kami menyambut tamu dengan sincere," cetus Nilawati.

Dan dari pencakar langit yang mengangkasa 262 meter inilah, aksi korporasi dari konglomerasi Astra International dikendalikan.

Ada pun portofolio lainnya yang telah dan sedang dikembangkan berupa residensial vertikal dan residensial tapak. Sejauh ini, Astra Property telah menorehkan produk yang boleh dibilang mahakarya.

Terutama Anandamaya Residence yang merupakan hasil berkongsi dengan Hongkong Land.

Dalam riset Leads Property Indonesia, apartemen ini termasuk dalam daftar 10 termahal di Indonesia dengan harga aktual mencapai lebih dari Rp 85 juta per meter persegi.

Dengan mitra yang sama pula, Astra Property sukses meraup reputasi sebagai pengembang yang mampu mempersembahkan rumah tapak berbeda, Asya Residence di Jakarta Garden City (JGC), Cakung, Jakarta Timur.

Sudah lima klaster dikembangkan di Asya Residence. Akhir tahun 2023, rencananya akan dilansir klaster baru berupa Sentarum Extension dengan jumlah unit terbatas.

Kemudian Arumaya Residence berupa apartemen menengah atas di koridor Simatupang. Meski sempat mengalami perlambatan penjualan sebagai dampak dari Pandemi Covid-19, namun apartemen ini tetap mampu mencetak penjualan.

Seperti yang dikatakan oleh Presiden Direktur PT Astra Land Indonesia (entitas gabungan Astra Property-Hongkong Land) Wibowo Muljono.

"Delapan unit per bulan adalah hasil yang menggembirakan di tengah situasi menantang seperti saat ini," ucap Wibowo.

Terakhir adalah fasilitas ritel berupa rest area di Ruas Jalan Tol Semarang-Solo KM 456 yang bertajuk Resta Pendopo.

Bukan sekadar rest area, melainkan destinasi yang menjadi tujuan utama para pengguna tol untuk mendapatkan buah tangan khas produksi lokal seantero Jawa Tengah.

"Dipercaya karena kualitas, servicesend to end to create good productbrings good values, dan tak melupakan community development," tutur Nilawati.

Ke depan, akan ada banyak proyek yang dapat mendukung tonggak pencapaian. Di antaranya perumahan tapak di Cikupa, Tangerang, seluas 50 hektar yang akan secara resmi dirilis pada Kuartal III-2023.

Mereka menyiapkan development cost Rp 6 triliun untuk membangun proyek anyar dengan range harga Rp 1,6 miliar hingga Rp 3 miliar tersebut.

Pada tahun ini juga mereka tengah menyiapkan fasilitas pergudangan logistik modern (modern logistic warehouse) di sejumlah kawasan di area Jadebotabek.

Mereka membentuk perusahaan joint venture dengan LOGOS SE Asia Pte Ltd dengan komposisi saham seimbang, masing-masing 50 persen.

Terbaru adalah aksi korporasi dengan menggandeng raksasa properti PT Bumi Serpong Damai Tbk, entitas milik Sinarmas Land.

Keduanya akan membangun perumahan tapak dengan membentuk perusahaan bersama bertajuk PT Ruby Karya Sejahtera.

https://www.kompas.com/properti/read/2023/04/02/193413221/nilawati-irjani-nakhoda-baru-astra-property

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke