Punya Pasar Ritel Potensial, Indonesia Duduki Peringkat 4 GRDI

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia berhasil menduduki peringkat ke empat dalam Global Retail Development Index (GRDI) 2021 yang dikeluarkan oleh perusahaan konsultan global A.T. Kearney.

GRDI merupakan indeks yang ditentukan berdasarkan perkembangan pasar ritel di 35 negara terpilih di seluruh dunia.

Dengan jumlah penduduk sebanyak 272 juta jiwa dan angka penjualan ritel nasional mencapai 407 milyar Dolar AS (6.044 triliun), total nilai GRDI adalah 53,0.

Meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, Indonesia bahkan berhasil naik 1 peringkat bila dibandingkan posisi pada GRDI tahun 2019.

China masih kokoh berada di puncak dengan total indeks GRDI mencapai 72,8. Sementara itu, di posisi ke dua dan ke adalah India dan Malaysia.

Tepat di bawah Indonesia ada Bangladesh yang juga memperoleh nilai GRDI 53,0. Hingga posisi sepuluh besar ditempati berturut-turut oleh Maroko, Mesir, Ghana, Vietnam dan Republik Dominika.

Dalam GRDI tahun 2021, terlihat bahwa pasar ritel di Afrika berkembang sangat pesat. Hal ini oleh digitalisasi dan tingkat ekonomi masyarakat yang kian makmur.

Ketika pertumbuhan ritel di Asia mulai melambat, Afrika muncul sebagai hotspot ritel besar berikutnya. Sektor ini diperkirakan akan tumbuh pesat di Ethiopia, Ghana, Pantai Gading, Rwanda, Kenya, Senegal, dan Maroko.

Sementara itu, di Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika, pemerintah yang awalnya bergantung pada bahan bakar fosil mulai beralih ke sektor ritel.

Hal tersebut dilakukan untuk mendiversifikasi ekonomi negara sehingga bisa menjauh dari ketergantungan minyak.

Laju perkembangan pasar ritel ini sangat terkait dengan penerimaan teknologi konsumen, konektivitas telepon seluler serta sistem pembayaran elektronik yang canggih dan aman.

Namun dari pengalaman pandemi Covid-19, harus diingat bahwa kondisi pasar ritel bisa selalu berubah dan bahkan terkadang di luar prediksi.