Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perkuat Kerja Sama di Bidang SDA, Indonesia Kembali Tanda Tangani MoU dengan Belanda

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rangka memperkuat kerja sama di bidang Sumberdaya Air (SDA), Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan pihak Kerjaan Belanda.

Penandatanganan MoU di Bidang Sumber Daya Air Tahap 5 ini dilakukan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan Menteri Infrastruktur dan Sumberdaya Air Kerajaan Belanda, Mark Harbers di Den Haag, Jumat (3/6/2022).

Menteri Basuki mengatakan, kerja sama Indonesia dengan Belanda di bidang SDA memang telah berjalan sejak tahun 2000 dan menghasilkan berbagai proyek bermanfaat.

Kerja sama makin kokoh untuk mendukung sumber daya air sebagai prioritas yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Kami sangat senang MoU Indonesia dan Belanda di bidang SDA akhirnya bisa ditandatangani. Ini sudah lama ditunggu dan tidak bisa terealisasi karena pandemi Covid-19,” ujar Menteri Basuki.

Menurutnya, dengan adanya kerja sama ini akan semakin memperkuat dan mempererat lagi kerja sama antara Indonesia dan Belanda

“Saya menantikan kehadiran teknologi dan pengalaman Belanda untuk pengembangan kota tangguh bencana, pengelolaan air terpadu dan cerdas (integrated smart water management), tata kelola air dan pembangunan dataran rendah, (low land development),” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Basuki juga mengundang Menteri Harbers untuk hadir dalan World Water Forum (WWF) 2024 di Bali.

Menurutnya, WWF yang mengusung tema “Water for Shared Prosperity” ini merupakan momentum yang tepat untuk menjadi bagian dari proses akselerasi pencapaian Sasaran Pembangunan Berkelanjutan di bidang keairan.

Selain itu, dalam forum WWF juga bisa menjawab berbagai tantangan terkait ketahanan pangan (termasuk pemanfaatan lahan rawa di luar pulau Jawa), ketahanan energi, dan ketahanan iklim.

Menteri Basuki juga minta dukungan Belanda untuk menyediakan instruktur untuk pendidikan vokasional di Politeknik PU di Semarang.

"Saya ingin para pelajar dapat menguasai keahlian spesifik yang bersifat praktikal dan siap memasuki dunia kerja," urai Menteri Basuki.

Sebelum bertemu dengan Menteri Harbers, Menteri Basuki  melakukan pertemuan dengan CEO Global Center of Adaptation (GCA) Patrick Verkooijen.

Pada pertemuan ini Menteri Basuki mengundang tim advance GCA untuk datang ke Indonesia pada akhir Juni 2022 dan membahas rencana program aksi konkrit dengan tim Kementerian PUPR.

“Kami akan usulkan kepada Presiden agar ini masuk dalam salah satu agenda G-20. Faktor adaptasi terhadap perubahan iklim merupakan hal sentral dalam setiap penetapan kebijakan dan program pembangunan sehingga memiliki nilai dan dampak nyata bagi ekonomi,” tandas Basuki.

Dalam penandatanganan MoU juga hadir Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda Mayerfas, Inspektur Jenderal PUPR T. Iskandar, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja dan Pakar Tata Air Arie Setiadi Moerwanto.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/06/04/151638621/perkuat-kerja-sama-di-bidang-sda-indonesia-kembali-tanda-tangani-mou

Terkini Lainnya

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke