Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rest Area, Momok Kemacetan Lalin Masa Mudik Lebaran

Oleh karena melonjaknya animo masyarakat setelah agenda rutin tahunan tersebut sempat ditiadakan selama dua tahun, Kemenhub mengatakan pelayanan yang diberikan masih belum optimal.

“Oleh karenanya kami sampaikan permohonan maaf belum bisa memenuhi harapan semua pihak. Kami akan lakukan evaluasi agar kegiatan mudik dan juga kegiatan di mana akan ada pergerakan yang masif di masa yang akan datang,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangannya, Senin (9/5/2022).

Adapun terkait mudik Lebaran kali ini, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno berpendapat, rest area masih menjadi momok kemacetan lalu lintas (lalin) pada masa arus mudik dan balik Lebaran.

Antrean kendaraan di pintu masuk dan keluar rest area turut memberikan dampak terhadap arus lalin di jalur sekitarnya.

“Pemisahan zona parkir dan zona aktivitas perlu dilakukan, supaya arus kendaraan di dalam rest area lebih lancar,” ungkap Djoko saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/5/2022).

Selain itu, kemacetan lalin di jalan tol juga bisa disebabkan karena kendaraan yang beristirahat di bahu jalan tol hingga mereka yang berkendara zig-zag.

Tak hanya itu, saldo uang elektronik yang tidak mencukupi, penyempitan ruas jalan atau bottleneck, kecelakaan lalin hingga kendaraan yang melintasi jalur tanpa kendali petugas turut berkontribusi terhadap masalah umum Lebaran ini.

Terlebih, kedisiplinan dan ketaatan pemudik terhadap aturan lalin masih dinilai rendah. Menurut Djoko, hal itu tergambar dengan jelas di sepanjang jalan tol maupun arteri.

“Masih ada pengendara yang didorong faktor kelelahan menggunakan bahu jalan untuk beristirahat, mobil barang (jenis pick up) digunakan untuk mengangkut orang dan sepeda motor dinaiki lebih dari dua orang,” tambah Djoko.

Bahkan, diketahui terdapat pengemudi yang viral di media sosial karena melintas media jalan tanpa sepengetahuan petugas saat jalur one way diberlakukan.

Sangat disayangkan, masih tidak ada penindakan dari aparat hukum terkait pelanggaran yang digunakan oleh pengguna jalan karena konsentrasi petugas ada pada kelancaran arus lalin.

Apalagi, fenomena pelanggaran lalin tersebut sangat mengancam keselamatan dan dapat membahayakan pengguna jalan lain.

“Kampanye keselamatan berlalu lintas, khususnya saat musim mudik, harus intensif lagi,” Djoko kembali menekankan.

Kendati demikian, upaya manajemen prioritas dengan rekayasa lalin di jalan Tol Trans Jawa berupa ganjil genap, one way dan contraflow dirasa sudah maksimal.

Menurutnya, kemacetan di saat mudik dan balik Lebaran adalah hal yang tidak bisa dihindari. Namun yang terpenting, kemacetan tersebut dapat dikendalikan.

Di sisi lain, berdasarkan data PT Jasa Raharja, jumlah kecelakaan lalin tahun 2022 menurun dibandingkan tahun 2019.

Pada periode 25 April-5 Mei 2022 tercatat ada 4.107 kecelakaan lalin dan 568 korban di antaranya wafat.

Sementara pada periode yang sama di tahun 2019 terdata 5.713 kecelakaan lalin dan 1.123 orang wafat.

Artinya, jumlah kasus kecelakaan lalin menurun 28 persen dengan kasus warga yang wafat turun 49 persen.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/05/10/123000521/rest-area-momok-kemacetan-lalin-masa-mudik-lebaran

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke