Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dari Mana Saja Debu di Rumah Berasal? Berikut Jawabannya

Itu memang benar. Pasalnya Anda selalu mendapati debu menyelimuti furnitur hingga lantai setiap harinya.

Rasanya tidak ada rumah yang benar-benar bisa bebas dari debu. Hal yang paling mungkin dilakukan hanyalah meminimalisir jumlahnya.

Salah satu cara awal untuk meminimalisir jumlah debu di rumah yaitu dengan mengetahui sumbernya.

Melansir dari situs Den Garden, berikut 12 sumber debu di rumah Anda yang paling umum berkontribusi.

1. Jalanan, Taman, dan Halaman

Seiring berjalannya waktu, jalanan beraspal maupun beton terkikis setelah terpapar matahari, embun, hingga hujan.

Pengikisan itu membuat butiran-butiran material jalanan bertebaran udara. Kemudian terbawa angin dan masuk ke rumah melalui jendela dan pintu.

Tak hanya itu, alas kaki yang dikenakan penghuni rumah ketika berada di taman dan halaman juga turut mendekatkan debu untuk kemudian bisa masuk ke dalam.

Bahkan tanah liat menempel pada alas kaki nantinya akan mengering dan berubah menjadi butiran debu.

2. Serat Pakaian dan Sprei

Pakaian dan sprei merupakan sumber debu yang selanjutnya. Karena kedua barang ini memiliki serat yang akan terlepas seiring digunakan. Kemudian akan berubah menjadi debu.

Mengingat pakaian dibuat dari tekstil yang ditenun atau dirajut dengan menggunakan serat mentah, seperti wol, katun, poliester, nilon dan akrilik. Sprei umumnya juga terbuat dari bahan katun, linen atau kain poliester.

3. Karpet dan Pelapis Furnitur

Sama seperti pakaian, karpet dan pelapis furnitur sering dibuat dari tekstil sintetis atau alami seperti nilon atau wol.

Pemakaian sehari-hari membuatnya dapat mengirimkan banyak serat ke udara dan menjadi debu.

4. Sisa Makanan Kering

Sisa-sisa makanan kering seperti roti, kue, hingga sereal merupakan salah satu sumber debu yang menyelimuti lantai.

Sebab, remahan tersebut terinjak kaki dan kemudian hancur sampai partikel-partikel kecilnya terangkat ke udara.

5. Manusia dan Hewan

Manusia dan hewan juga merupakan tempat di mana debu berasal. Bulu manusia dan hewan terus menerus melepaskan diri.

Sel-sel kulit mati manusia juga mengalami hal serupa. Sehingga, baik itu bulu maupun kulit yang terlepas nanti akan hancur dan menjelma jadi butiran debu.

6. Serat Tisu

Berbahan kertas, tisu yang digunakan untuk membersihkan kotoran pada barang akan meninggalkan serat. Elemen itulah yang nantinya akan menjadi debu.

7. Serangga

Bangkai serangga akan mengering dan membuat sebagian tubuh kecilnya memisahkan diri. Hingga kemudian berkumpul menjadi satu dengan debu serta kotoran di rumah.

Tak hanya yang mati, serangga kecil yang hidup seperti hanya tungau dan kutu juga turut menambah jumlah debu.

8. Jamur

Rumah yang lembap memicu tumbuhnya jamur. Lapisan dinding hingga furnitur yang berjamur akan membuatnya rapuh. Kemudian berkontribusi menambah jumlah debu.

9. Daun, Serbuk Sari, dan Kelopak Bunga

Selama musim panas, serbuk sari dan kelopak bunga dapat masuk ke dalam ruangan. Daun-daun yang kering berhembus ke pintu.

Begitu berada di dalam, semua barang ini mengering dan menjadi berkerut, mudah hancur menjadi partikel berdebu.

10. Barang Berbahan Plastik

Semua peralatan berbahan plastik yang digunakan di rumah juga melepaskan partikelnya ketika aus. Misalnya tas, kantong plastik, dan sebagainya.

11. Produk Perawatan

Produk perawatan pribadi juga menjadi bagian dari sumber debu. Seperti halnya sabun, deodoran, kosmetik, hairspray, hingga parfum.

Partikel-partikelnya yang mengering akan terlepas dari tubuh dan mengudara di ruangan rumah.

12. Kompor

Ketika memasak dengan kompor, sisa pembakaran akan muncul berupa kotoran dan abu. Hal Ini dapat berakhir sebagai debu. Selain itu, debu ini sangat ringan dan mudah terbang di udara saat kompor dibersihkan.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/03/27/170616121/dari-mana-saja-debu-di-rumah-berasal-berikut-jawabannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke