Kasus Kecelakaan di Jalan Tol Jasa Marga Terus Menurun

"Kami mencatat selama tiga tahun terakhir ini jumlah kecelakaan dan jumlah korban meninggal dunia di jalan tol cenderung menurun," kata Operation & Maintenance Management Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Atika Dara Prahita dalam acara virtual bertajuk 'road safety ranger of driving', Kamis (25/11/2021).

Hingga Oktober 2021, kasus kecelakaan yang terjadi di jalan tol yaitu sebanyak 790 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 77 orang.

Angka ini menurun dibandingkan kecelakaan yang terjadi pada tahun 2020 yaitu sebanyak 862 kasus dengan korban meninggal 90 jiwa.

Lalu tahun 2019 dengan jumlah kecelakan mencapai 1.079 kasus dengan korban meninggal 100 orang dan pada tahun 2018 jumlah kecelakaan mencapai 1.210 kasus dan meninggal 109 orang.

Faktor pengemudi seringkali menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan di jalan tol dengan persentase mencapai 82 persen pada tahun 2021.

Dari persentase tersebut, kontribusi terbesar adalah kurangnya antisipasi dalam berkendara, lengah, mengantuk, mabuk, tidak tertib lalu lintas dan yang lainnya.

Faktor penyebab kecelakaan tertinggi hingga Okotber 2021 adalah pengemudi yang kurang antisipasi dengan angka sebesar 52 persen dan pengemudi yang mengantuk mencapai 45 persen.

Selanjutnya, faktor kecelakaan juga disebabkan oleh kondisi kendaraan dengan 17 persen, lalu juga faktor jalan dan lingkungan hanya 1 persen.

"Jadi sebenarnya faktor jalan dan lingkungan itu hanya 1 persen menjadi penyebab terjadinya kecelakaan di jalan tol," ujarnya.

Atika menerangkan potensi kecelakaan dapat terjadi di mana saja tak terkecuali di jalan tol.

Karenanya, Jasa Marga selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) juga telah menyiapkan sejumlah infrastruktur yang dapat membantu mengurangi tingkat fatalitas kecelakaan.

Di antaranya pemasangan rambu chevron LED, marka jalan, rambu dan reflector, implementasi speed camera, implementasi Weight In Motion (WIM), pemasangan rumble stripe, pemasangan safety roller barrier, crash cushion dan guard rail.

"Meski demikian, saya mengingatkan bahwa faktor pengemudi lagi-lagi juga berpengaruh dan penting untuk mengurangi tingkat fatalitas kecelakaan, semisal bekal pengetahuan tentang mengemudi dengan aman, cara rem yang baik bagaimana dan sebagainya," pungkas Atika.