Waspada, Ini Ciri-Ciri Penipuan Berkedok Rekrutmen Mengatasnamakan PT KAI

Vice President Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan bahwa akhir-akhir ini muncul modus penipuan berupa pesan berantai melalui WhatsApp terkait lowongan KAI yang dikirimkan melalui email.

"Jadi banyak bereda penipuan dengan modus rekrutmen palsu KAI. Dan Kami mengingatkan agar masyarakat untuk waspada dan tidak mudah percaya begitu saja dengan info loker tersebut," kata Joni dalam keterangannya, Selasa (02/11/2021).

Joni menjelaskan ada juga modus lainnya yang berupa surat undangan rekrutmen yang mengharuskan peserta untuk menggunakan agen perjalanan tertentu.

“KAI menyayangkan aksi tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan rekrutmen KAI. Masyarakat diharapkan lebih teliti dan kritis jika mendapatkan pesan berupa pengumuman rekrutmen," jelasnya.

Joni juga meminta masyarakat dapat mengabaikan oknum atau pihak-pihak yang menjanjikan dapat membantu meluluskan peserta rekrutmen.

Joni menegaskan semua informasi rekrutmen KAI sepenuhnya menggunakan website resmi dengan alamat recruitment.kai.id atau media sosial resmi perusahaan @keretaapikita atau @kai121_.

"Jika menemukan info rekrutmen yang tidak bersumber dari situs tersebut, agar masyarakat dapat mengabaikannya," tutur dia.

Menurut Joni, KAI tidak pernah melakukan proses rekrutmen melalui surat menyurat, baik mengirimkan berkas yang dititipkan melalui seseorang ataupun melalui email.

Di samping itu, KAI tidak memungut biaya apapun dari pelamar serta tidak pernah bekerja sama dengan agen perjalanan dalam proses seleksi pekerja.

Jika menemukan informasi yang meragukan agar segera menghubungi Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai.id, atau media sosial KAI121 untuk mendapatkan informasi resmi tentang perusahaan.

“Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meneruskan atau menyebarkan pesan tentang pengumuman rekrutmen KAI yang terindikasi palsu untuk menghindari semakin banyaknya orang yang tertipu oleh oknum pembuat rekrutmen palsu tersebut,” tutup Joni.