Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Landmark Perdamaian Yahudi, Kristen, dan Muslim Diresmikan Tahun 2022

The Abrahamic Family House yang berada di Pulau Saadiyat tersebut, hingga saat ini masih dalam tahap konstruksi dan diresmikan tahun 2022.

Dilansir dari Vaticannews, Selasa (13/07/2021), Komite Tinggi Persaudaraan Manusia (HCHF) mengungkapkan, progres pembangunan The Abrahamic Family House baru mencapai 20 persen.

Di dalam kompleks landmark tersebut terdapat bangunan sinagoga, gereja, dan masjid.

HCHF yang juga bertugas mengawasi jalannya proyek menjelaskan, dibangunnya proyek ini terinspirasi dari Dokumen Persaudaraan Manusia Tahun 2019.

Diketahui, dokumen ini ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar selama kunjungan Paus ke Abu Dhabi.

Desain proyek ini juga telah mendapat dukungan dan persetujuan dari Paus Fransiskus dan Imam Besar Ahmed el-Tayeb dari al-Azhar.

Inspirasi nama The Abrahamic Family House juga didapatkan dari tokoh Alkitab Perjanjian Lama yaitu bernama Abraham, yang diakui dan sangat dihormati oleh masyarakan Yahudi, Kristen dan Muslim.

Cerminkan jembatan perdamaian antar-agama

The Abrahamic Family House didesain oleh arsitek Sir David Adjaye. Bangunan ibadah ini tentu saja mewakili sekaligus merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh ketiga agama tersebut.

"Dengan demikian, kompleks secara inovatif menceritakan sejarah dan membangun jembatan antara peradaban manusia dan pesan surgawi," kata David.

Selain tiga tempat ibadah, situs ini juga dilengkapi dengan pusat budaya yang bertujuan untuk mendorong orang-orang mencontohkan persaudaraan dan solidaritas manusia dalam komunitas yang menghargai nilai-nilai saling menghormati dan hidup berdampingan secara damai.

Karakter unik dari masing-masing agama juga dilestarikan di tempat ini.

Desain Rumah Keluarga Abraham pertama kali diresmikan oleh Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional UEA, pada pertemuan global di New York pada 2019, selama pertemuan ke-2 HCHF.

“Rumah Keluarga Ibrahim melambangkan koeksistensi yang harmonis antaragama dan mempertahankan karakter unik dari setiap agama,” kata Ketua Departemen Kebudayaan Abu Dhabi dan anggota HCHF Mohamed Khalifa Al Mubarak.

Mohamed mengatakan, situs ini juga sekaligus melambangkan visi Abu Dhabi untuk persaudaraan manusia dan menanamkan koeksistensi ke dalam struktur budaya UEA yang sudah beragam.

"Pengembangan proyek ikonik ini menginspirasi dan mencerminkan upaya UEA dalam mewujudkan nilai-nilai Dokumen Persaudaraan Manusia dan mengembangkan prinsip-prinsip luhurnya,” ujarnya.

Terbuka untuk semua orang

Selain itu, tempat ini juga menawarkan berbagai program dan kegiatan sehari-hari dan akan menjadi tuan rumah konferensi internasional dan KTT dunia yang menampilkan koeksistensi yang harmonis dalam masyarakat.

Arsitektur geometris ikonik dari tiga kubus, yang mewakili tempat-tempat ibadah yang terpisah, membangkitkan kesatuan kesatuan dan koeksistensi timbal balik antara tiga agama.

Pada saat yang sama, desainnya mencerminkan arsitektur tradisional dengan tetap mempertahankan ciri khas masing-masing dari ketiga agama tersebut.

Pengawas proyek mengatakan, selama fase desain rumah ibadah, anggota komunitas agama di seluruh dunia telah dilibatkan dan dikonsultasikan untuk memastikan konsistensi dan kepatuhan terhadap persyaratan dan ajaran agama masing-masing.

Setelah selesai, Kompleks Rumah Keluarga Abraham akan menawarkan ruang yang cukup bagi para pengikut agama masing-masing untuk merasakan kedamaian pikiran dan jiwa di antara sesama.

Setiap aspek desain dihidupkan melalui fitur arsitektur dan konstruksi unik rincian akhir fasad, pandangan eksternal dan internal, kolom, dan jendela dan kubah yang mencerminkan karakteristik unik dari masing-masing dari tiga agama Ibrahim.

https://www.kompas.com/properti/read/2021/07/13/190000921/landmark-perdamaian-yahudi-kristen-dan-muslim-diresmikan-tahun-2022

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke