"Sementara, total target tahun ini sebanyak 157.500 rumah," kata Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Eko D Heripoerwanto dalam diskusi daring, Selasa (15/06/2021).
Ada pun untuk pembiayaan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) realisasinya baru mencapai 18,35 persen atau sekitar 28.906 unit rumah dari total target 157.500 rumah.
Sedangkan untuk program KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) realisasinya baru mencapai 0,08 persen atau baru tersalurkan untuk 16 rumah.
Sementara target BP2BT tahun ini adalah sebanyak 18.950 rumah.
"Progresnya saat ini masih 16 unit, dan kami harap akhir Juni nanti akan lebih banyak lagi capainnya," ujar Eko.
Selanjutnya, untuk program Subsidi Selisih Bunga (SSB) sekitar 1,55 persen atau Rp 92 miliar dari total target tahun ini yang sebesar Rp 5,9 triliun untuk 859.582 unit.
"Nah untuk program subsidi selisih bunga (SSB) untuk penerbitan baru memang tidak ada, yang ada adalah pembayaran pada tahun-tahun sebelumnya," imbuh Eko.
Eko mengingatkan, untuk dapat mengakses program bantuan KPR bersubsidi tedapat sejumlah syarat yang mesti dipenuhi mulai dari harga, luas tanah, luas lantai, lokasi, hingga kondisi fisik bangunan.
Untuk harga, luas tanah, dan luas lantai rumah KPR subsidi ini sebagaimana ditetapkan melalui Keputusan Menteri PUPR Nomor 242/PRT/M/2020.
Sementara untuk batasan harga, luas tanah dan luas lantai rumah untuk BP2BT ditetapkan oleh Kepmen PUPR Nomor 587/PRT/M/2019.
"Bahwa sampai saat ini kami masih menemui banyak lokasi rumah subsidi yang sudah tidak pada tempatnya Terutama karena tidak mengacu ke rencana tata ruang dan wilayah," tuntas Eko.
https://www.kompas.com/properti/read/2021/06/15/153000621/hingga-juni-2021-realisasi-subsidi-rumah-flpp-baru-76.222-unit