MRT Fase 2A Dimulai, Siap-Siap Macet di Jalan Mangga Besar hingga Stasiun Kota

Dengan ditekennya kontrak senilai Rp 4,6 triliun tersebut, pembangunan MRT Fase 2A CP203 resmi dimulai.

Durasi pengerjaan fisik ditargetkan selama 72 bulan atau sejak September 2021 hingga Agustus 2027.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kehadiran proyek ini berdampak pada mobilitas jalan terutama di sepanjang Jalan Mangga Besar, Glodok, hingga Stasiun Kota.

"Di sini, beberapa tahun ke depan akan ada hambatan yang mungkin tidak terlalu nyaman bagi pengguna jalan, kami memohon kepada semuanya pengertiaan dan pemahamannya," kata Anies dalam acara penandatanganan paket kontrak di Jakarta, Selasa (20/04/2021).

Anies menjelaskan, paket kontrak pengerjaan MRT Fase 2A CP203 ini akan berlangsung hingga bertahun-tahun.

Meski demikian, harus disadari bahwa pembangunan transportasi publik ini adalah untuk kemajuan bersama, dan kemajuan ibu kota.

Masyarakat yang mengalami gangguan dan hambatan mobilitas akan menikmati hasil dan dampak dari pembangunan itu.

"Mari kita tengok apa yang terjadi pada MRT Fase 1 dari Lebak Bulus sampai dengan Bunderan HI, pada saat proses konstruksi betapa rumit dan tidak nyamannya mereka yang tinggal di kawasan Selatan. Tetapi hari ini ketika konstruksi selesai, jadi fasilitas yang nyaman," jelas Anies.

Untuk itu, Anies mengharapkan kesabaran masyarakat menghadapi gangguan dan hambatan transportasi sebagai dampak konstruksi fisik MRT Fase 2A.

Paket kontrak CP203 merupakan bagian dari pembangunan Fase 2A MRT Jakarta dari Bundaran HI hingga Kota.

Pekerjaan MRT Fase 2A terbagi menjadi beberapa paket yaitu Paket pertama adalah CP201 untuk rute Bundaran HI-Harmoni.

Paket 2 atau CP202 rute Harmoni-Mangga Besar, dan paket ketiga adalah CP203 rute Mangga Besar-Kota.

Kemudian paket CP205 yang meliputi pekerjaan sistem elektrikal, mekanikal, dan rel.

Lalu CP 206 untuk pengadaan kereta serta CP207 untuk pekerjaan automatic fare collection (AFC).