Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PHRI Nilai Usulan Lockdown Akhir Pekan Perburuk Industri Perhotelan

Menurut Ketua Badan Pimpinan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Sutrisno Iwantono, kebijakan tersebut akan semakin memperburuk kondisi industri perhotelan di ibu kota.

"Usulan lockdown akhir pekan ini terlalu mendadak dan akan semakin memberatkan pelaku usaha khususnya Hotel dan Restoran di Jakarta," kata Sutrisno dalam diskusi virtual di Jakarta, Jumat (05/02/2021).

Sutrisno meminta Pemrov DKI melibatkan asosiasi di Ibu Kota dalam membuat kebijakan, agar tidak memberatkan dan merugikan industri perhotelan.

Lebih lanjut, Sutrisno menuturkan, selama periode pembatasan diterapkan oleh pemerintah, industri perhotelan sudah terpuruk dengan okupansi kamar hotel hanya 25 persen.

Diberlakukannya lockdown akhir pekan justru akan membuat tingkat hunian makin merosot, dan menambah kerugian bagi industri tersebut.

"Kami belum menghitung total kerugian yang dialami oleh industri perhotelan, tetapi dampaknya tentu sangat signifikan. Hotel di Jakarta itu jumlahnya ada 990 properti," ucap dia.

Jika lockdown akhir pekan diterapkan, bakal menghancurkan kembali industri ini yang sebenarnya sudah mulai bergerak.

Industri hotel mulai sedikit bergerak saat ini dengan banyaknya reservasi untuk acara-acara pertemuan dan pernikahan dalam skala kecil di hotel dan restoran.

Untuk diketahui, Pemrov DKI Jakarta tengah mengkaji usulan lockdown akhir pekan yang digulirkan Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay.

Masyarakat nantinya tidak boleh keluyuran mulai Jumat malam pukul 21.00 WIB hingga Senin pukul 05.00 WIB.

https://www.kompas.com/properti/read/2021/02/05/180000421/phri-nilai-usulan-lockdown-akhir-pekan-perburuk-industri-perhotelan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke