Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belum Sebulan Groundbreaking, 200 Hektar Lahan Subang Smartpolitan Diminati Investor Asing

Hingga saat ini, Suryacipta telah menerima permintaan seluas 200 hektar dari investor asing yang berencana melakukan ekspansi bisnis di Subang Smartpolitan.

VP Head of Investor Relations PT Surya Semesta Internusa Tbk Erlin Budiman mengungkapkan hal itu kepada Kompas.com, Selasa (15/12/2020).

"Investor asing ini didominasi oleh Jepang, terutama dari perusahaan yang terkait otomotif. Disusul China dari sektor manufaktur. Kemudian Korea Selatan, Taiwan, dan Eropa yang merupakan produsen bahan bangunan," tutur Erlin.

Namun demikian, Erlin tidak menyebutkan masing-masing nama perusahaan asing tersebut, karena adanya non-disclosure agreement (NDA).

"Perusahaan akan mengumumkannya setelah perjanjian ditandatangani kedua belah pihak," imbuh Erlin.

Subang Smartpolitan menempati area seluas 2.700 hektar di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Menurut Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa Tbk Johannes Suriadjaja, lokasi kota mandiri ini cukup strategis karena diapit dan dikelilingi sejumlah infrastruktur yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) baik yang sudah, sedang, dan akan dikerjakan.

Sebut saja Jalan Tol Trans-Jawa ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Jalan Tol Akses Patimban, Jalan Akses Patimban, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pelabuhan Patimban, dan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati.

"Bahkan, salah satu infrastruktur konektivitas tersebut yakni Jalan Tol Akses Patimban diprakarsai oleh PT Surya Semesta Internusa Tbk bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Daya Mulia Turangga dan PT Jasa Sarana, akan terintegrasi dengan kota mandiri ini," urai Johannes saat ground breaking Subang Metropolitan, Rabu (18/11/2020).

Jalan tol dengan estimasi investasi Rp 6,36 triliun ini menghubungkan ruas Tol Cipali KM 89+125 dengan ruas Pantai Utara sepanjang 37,5 kilometer.

Subang Smartpolitan sendiri merupakan satu dari 13 kota baru di wilayah pengembangan Metropolitan Rebana Cirebon, Patimban dan Majalengka.

Terdapat tujuh daerah yang masuk dalam aglomerasi ini yakni Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon.

Tigabelas kota baru Rebana tersebut diproyeksikan sebagai konsentrasi ekonomi dan industri baru yang dapat menciptakan 4,3 juta lapangan pekerjaan.

Dalam membangun Subang Smartpolitan, sambung Johannes, perusahaan menerapkan konsep cerdas dan berkelanjutan serta ramah lingkungan.

Pengembangan ini terbagi ke dalam beberapa peruntukan, yakni lot industri seluas 1.060 hektar, komersial 206 hektar, residensial 257 hektar, dan ruang terbuka hijau (RTH) dan ruang publik 200 hektar.

Kemudian utilitas dan infrastruktur seluas 212 hektar, fasilitas publik 15 hektar dan pengembangan masa depan 767 hektar.

"Hingga saat ini, kami telah mengakuisisi lahan seluas 1.200 hektar dengan anggaran Rp 1,5 triliun," ujar Johannes.

Sejumlah Rp 700 miliar lagi dialokasikan pada tahun 2021 untuk pengolahan lahan (up grading) menjadi siap bangun.

Dalam waktu 18 bulan hingga 24 bulan ke depan, Subang Smartpolitan siap untuk dikembangkan secara fisik untuk konstruksi struktur yang mendukung kegiatan industri.

https://www.kompas.com/properti/read/2020/12/16/100000521/belum-sebulan-groundbreaking-200-hektar-lahan-subang-smartpolitan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke