Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Venna Melinda soal KDRT yang Dilakukan Ferry Irawan

Kompas.com - 13/01/2023, 08:36 WIB
Firda Janati,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis Venna Melinda melaporkan suaminya, Ferry Irawan, ke polisi dengan tuduhan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Belum genap setahun menikah, Venna Melinda mendapat perlakuan buruk dari suaminya, yang kini sudah ditetapkan sebagai tesangka kasus KDRT.

Rupanya, tindak kekerasan yang alami Venna Melinda telah terjadi selama tiga bulan terakhir.

Baca juga: Venna Melinda Ungkap Pemicu Ferry Irawan Lakukan KDRT

Puncaknya saat terjadi percekcokan di hotel Kediri, Jawa Timur, sampai akhirnya Venna Melinda melaporkan Ferry Irawan ke polisi.

Berikut pengakuan Venna Melinda.

Tiga bulan KDRT

Pada Kamis (12/1/2023), Venna Melinda mendatangi Ditreskrimun Polda Jawa Timur, ditemani oleh kuasa hukumnya Hotman Paris.

Kedua anak Venna, Verrell Bramasta dan Athala Naufal, ikut mendampingi ibunya.

Venna yang tampak bersandar dalam dekapan putra sulungnya, Verrel, tak banyak bicara dan hanya sedikit melengkapi ucapan-ucapan Hotman Paris.

Baca juga: Kecewa Saat Ferry Irawan Menyangkal Lakukan KDRT di Depan Polisi, Venna Melinda: Dari Situ Saya Ingin Cerai

"Ternyata sudah berapa bulan terakhir (dapat KDRT)?" tanya Hotman dikutip dari YouTube Tribun Jatim Official.

"Tiga bulan," jawab Venna dengan lirih.

2. Dibekap dan dipiting

Venna menjelaskan cara Ferry Irawan melakukan kekerasan padanya selama ini dengan menggunakan tubuhnya, yang dijelaskan oleh Hotman Paris.

"Dibekap (tubuh), terus didorong, dibekap mulut, istilah tinju itu dipiting, sampai akhirnya lama kelamaan barulah ketahuan sudah terjadi kerusakan di tulang rusuknya dan yang terakhir itu dibekap, ditindih," ujar Hotman menjelaskan bahasa tubuh Venna.

3. Bekas kekerasan tak terihat

Dengan suara lirih Venna menjelaskan alasan cedera yang dialami dari KDRT yang Ferry Irawan lakukan selama ini tak pernah terlihat.

Baca juga: Hidungnya Ditekan dengan Dahi Ferry Irawan, Venna Melinda: Tolong Jangan, Ini Patah

"Dia selalu tahu ngukur bagaimana cara menyakiti tanpa meninggalkan bekas," kata Venna.

"(Dia punya keahlian) silat," kata Venna.

4. Hidung berdarah

Venna lalu menjelaskan di balik foto viral yang memperlihatkan darah mengalir dari hidungnya.

"Dipegang, saya dikunci pakai dahinya ke hidung sampai keras," kata Venna.

Venna menggambarkan kesakitan yang dirasakan saat Ferry menekan hidungnya menggunakan dahi.

Baca juga: Polisi Tetapkan Ferry Irawan sebagai Tersangka Kasus KDRT Venna Melinda

Ferry baru melepaskan saat Venna memohon setelah menyebut hidungnya akan patah.

"Jadi saya bilang 'tolong, tolong jangan, ini patah,' begitu denger saya bilang patah, dia lepasin. Saya berdiri dan langsung darah itu ngocor seperti air," imbuh Venna.

5. Ingin cerai

Venna mengaku kecewa dan mantap bercerai dari Ferry Irawan setelah suaminya itu berulang kali menyangkal perbuatannya.

Bahkan, Ferry juga tidak terlihat ingin menolongnya ketika melihat Venna berdarah.

Baca juga: Dulu Dikabarkan Tak Merestui Pernikahan Venna Melinda, Verrel Bramasta Ternyata Pernah Minta Adiknya Selidiki Ferry Irawan

"Sebagai perempuan, anggaplah suami khilaf, kalau dia sayang sama istrinya, dia melihat istrinya berdarah-darah, dia tidak akan menghalang-halangi panggil ambulans," imbuh Venna.

Sikap Ferry itu yang membuatnya sadar bahwa Ferry bisa memanipulasi orang dan berbohong, sehingga membulatkan keinginannya untuk bercerai.

"Dia bisa memanipulasi semua orang dengan alibi-alibi dia, dari situ saya ingin cerai," kata Venna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com