HARI itu, Senin 29 November 2021 saya menerima berita yang mengejutkan tentang berpulangnya sahabat saya, pengamat dan wartawan penulis musik Indonesia Benedictus Benny Hadi Utomo yang lebih dikenal luas sebagai Bens Leo.
Almarhum mengembuskan nafasnya yang terakhir di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Selatan.
Sedih menerima berita ini dan menjadi lebih sedih lagi karena merujuk pada protokol kesehatan yang berlaku, pihak keluarga meminta para sahabat dan handai tolan untuk mengantar Bens Leo ke tempat peristirahatan terakhirnya dari rumah masing-masing.
Saya baru saja menerima kiriman bukunya yang berjudul Bens Leo dan Aktuil – Rekam Jejak Jurnalisme Musik pada tanggal 5 Oktober 2021 yang lalu.
Jauh sebelumnya, pada akhir bulan Maret 2021, Bens Leo meminta saya untuk menuliskan testimoni pada bukunya itu melalui WA sebagai berikut :
Selamat Pagi Bapak Chappy Hakim yth,
Maaf, awalnya kontak Bapak Chappy hanya dari WA.
Saya sdg menyiapkan buku sejenis biografi, judulnya : Bens Leo dan Aktuil Jejak Jurnalisme Musik.
Buku ini merupakan kumpulan tulisan dan foto cover, dan isi Majalah musik Aktuil , selama saya menjadi wartawannya di Jakarta antara tahun 1973 – 1986 an.
Mohon ijin, Bapak Chappy dapat menulis testimoni ttg saya, Bens Leo wartawan musik yg juga mengagumi Bapak Chappy Hakim sebagai Marsekal yg pernah memimpin TNI AU, Bapak Chappy sebagai penulis yg super produktif dan Bapak Chappy sebagai musisi……
Panjang testimoni terserah Bapak, jika ada foto terbaru, sangat ok. Tanpa mengurangi rasa hormat, mohon ijin tulisan Bapak dikirim ke email……….
Sahabat yang sangat tinggi toleransinya terutama dalam konteks beragama.
Di bulan April 2021 ketika saya menjalankan ibadah puasa Ramadhan, hampir setiap hari Bens Leo mengirimkan pesan melalui WA "selamat sahur dan selamat berbuka puasa.
Bens Leo memerlukan bangun malam hari “hanya” untuk menyampaikan ucapan selamat sahur kepada sejumlah teman dekatnya yang beragama Islam.