Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/01/2021, 07:32 WIB
Baharudin Al Farisi,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendakwah Syekh Ali Jaber meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2021) pada pukul 08.30 WIB.

Kepergian Syekh Ali Jaber meninggalkan begitu banyak cerita kebaikannya dari orang-orang yang pernah bertemu dengannya.

Salah satunya adalah Akbar, bocah pemulung, yang telah diangkat anak oleh Syekh Ali Jaber.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Syekh Ali Jaber Sempat Angkat Anak Akbar si Bocah Pemulung yang Viral

Berikut kisah Akbar, bocah yang menyentuh hati sang pendakwah.

Angkat bocah pemulung sebagai anak angkat

Di akhir hidupnya, pemilik nama lengkap Ali Saleh Mohammed Ali Jaber itu sempat menjadikan bocah pemulung bernama Akbar sebagai anak angkatnya.

Akbar menarik perhatian Syekh Ali Jaber setelah foto bocah itu sedang membaca Al Quran saat berteduh viral di media sosial.

Dalam arsip rekaman suara yang diputar dalam kanal YouTube deHakims, Syekh Ali Jaber berkeinginan Akbar hafal 30 juz Al-Quran serta menjadi guru bocah berusia 11 tahun itu.

Baca juga: Kisah Akbar, Anak Angkat Syekh Ali Jaber yang Bertekad Mencari Ibundanya

"Saya sudah cerita ke beberapa guru saya, imam-imam besar masjidil haram dan masjidil nabawi, mereka ikut terharu. Makanya saya ingin ajak di bulan Desember, insya Allah ajak saya umrah," ujarnya.

Kisah Akbar

Di balik fotonya yang viral, rupanya Akbar tengah mencari ibundanya, Siti Sumiati, dengan berjalan kaki dari Kampung Sodong, Garut sampai Bandung, Jawa Barat.

Untuk menyambung hidup dia menjadi pemulung.

Dia menuturkan dia berumur 8 bulan ketika ibunya pergi. Menurut Akbar, sang ibu pergi karena pertengkaran. Namun dia tidak tahu lebih detail tentang peristiwa tersebut.

Baca juga: Akbar, Anak Angkat Syekh Ali Jaber Langsung Ingin Peluk dan Cium Kaki apabila Bertemu Ibunya

Akbar mengaku tidak mengetahui paras ibunya dan hanya berbekal nama.

"Enggak ada (foto ibu), Hanya nama, belum tahu mukanya juga. Kalau tinggal sih enggak ada tempat tinggal, tidur di mana saja," ujar Akbar melanjutkan.

Ingin peluk dan cium kaki ibu

Hingga saat ini, Akbar belum bertemu dengan ibundanya. Ada beberapa hal yang dia ingin lakukan jika bertemu ibunya.

"Peluk (dan) cium kaki. Ya meskipun orangtua sudah meninggalkan anak, tetapi tetap, anaknya sayang sama orangtuanya meskipun orangtuanya ya gitu, tetap saja kita sayang," kata Akbar.

Meski hidup secara nomaden, Akbar pun tidak lupa dengan agamanya. Sesekali dia menyempatkan waktu untuk membaca Al Quran saat beristirahat.

"Waktu itu kakek dan nenek pernah berpesan, sama bapak juga, katanya kalau kita posisi lagi ngapain, atau kerja apa, tetaplah sama Al Quran, karena Al Quran itu bisa meninggikan derajat kita," ungkap Akbar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com