Jerinx selalu merasa tersudutkan oleh tuduhan demi tuduhan yang dilimpahkan kepadanya.
Dalam pleidoi-nya, Jerinx menepis dakwaan soal perkataannya yang dianggap melukai hati seluruh dokter di Indonesia.
Beberapa kali, suami Nora Alexandra ini menyinggung soal data berapa banyak dokter yang percaya pada pendapatnya.
Bahkan, Jerinx mengungkap bahwa IDI sendiri yang menyatakan rapid test itu palsu.
Baca juga: 5 Fakta Sidang Pledoi Jerinx, Cium Kaki Sang Ibu hingga Kedatangan Dokter Tirta
“Jika saya menyakiti perasaan seluruh dokter di Indonesia, lalu kenapa IDI mlMakassar sampai membuat statement resmi jika semua hasil tes Rapid tersebut dinyatakan palsu. Ini yang bicara IDI, semua alat test rapid itu hasilnya palsu,” ujar Jerinx.
Suami Nora Alexandra ini lantas menyimpulkan, apa yang dikatakan sebelumnya berdasarkan fakta.
“Berarti semua yang saya ungkapkan ini kan bukan hal mengada-ada. Faktanya ada,” ujar Jerinx.
“Ini saya rasa tuduhan yang tidak masuk akal. Balik lagi ke statistik dan survei, apakah jaksa pernah mewawancarai semua dokter di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Jika ada bisa tunjukkan statistiknya, saya mau lihat siapa-siapa saja yang setuju dan tidak,” ujar Jerinx.
Tanpa bukti survei, bagi Jerinx, kasusnya hanya seperti penghakiman yang tidak masuk akal.
Pria bernama asli I Gede Ari Astina ini memerlukan bukti statistik yang lebih nyata untuk membuktikan dirinya bersalah.
Bahkan, dia menyebut tuduhan IDI adalah pernyataan yang prematur.
“Ini yang saya sayangkan ke IDI kenapa IDI seolah-olah mengatasnamakan semua dokter yang ada di Indonesia, tapi tak ada bukti statistik. Sebuah statement prematur, tidak ada bukti statistik lalu menuduh orang menyakiti perasaan dokter seluruh Indonesia,” ujar Jerinx.
Baca juga: Jerinx Diminta Jadi Kepala Blok di Sel Tahanan
Sebagai informasi, I Gede Ari Astina yang lebih dikenal dengan nama Jerinx lahir di Bali, 10 Februari 1977.
Selain sebagai drummer di SID, Jerinx juga terkenal sebagai pegiat isu-isu sosial.
Dia pernah terlibat dalam Gerakan tolak reklamasi di Bali, hingga yang terkini pendapat kontroversinya mengenai Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.