JAKARTA, KOMPAS.com - Pada 2011, aktris sekaligus penyanyi Cinta Laura (27) merantau ke Amerika Serikat (AS) untuk kuliah di Columbia University dan mengembangkan kariernya di sana.
Cinta Laura menyebut kepergiannya itu bagian dari "melarikan diri".
Baca juga: Tertekan Dibully di Usia 13 Tahun, Cinta Laura: Kenapa Tidak Ada yang Bela Saya?
Sebab awal meniti karier di Indonesia di usia 13 tahun, kemampuan bahasa Indonesia-nya sering menjadi bahan olokan banyak pihak sehingga berdampak negatif bagi psikisnya.
"Dari hati terdalam, dulu saya berharap dengan memulai hal yang baru di negara dengan tak ada satupun yang mengenal saya, atau paling tidak orang tidak tahu apa yang telah saya lakukan di Indonesia, mereka akan menyukai saya apa adanya dan sungguh melihat arti diri saya," ujar Cinta Laura, dikutip dari kanal YouTube Asian Boss, Jumat (30/10/2020).
Baca juga: Dulu Dihujat, Cinta Laura: Sekarang Banyak Anak Indonesia Tak Pakai Bahasa Indonesia
Cinta Laura teringat selama delapan tahun di Amerika dan pulang ke Indonesia saat musim libur, ia menjadi cemas karena adanya trauma.
"Seperti setiap kali saya akan kembali ke Indonesia di musim panas atau musim dingin, saya merasa gelisah. Saya mengalami kecemasan yang ekstrim karena saya tidak mau merasakan kembali bullying yang pernah saya lewati," ungkap Cinta Laura.
Ia juga merasa tidak dihargai oleh banyak masyarakat sampai ia benar-benar lulus kuliah dari kampus yang tergolong prestisius itu.
Baca juga: 5 Fakta Perjalanan Bisnis dan Karier Cinta Laura di Usia 27 Tahun
"Itu kenyataan yang menyedihkan karena mengapa saya harus membuktikan diri agar orang-orang menghargai atau mengapresiasi saya, tapi itu saat saya melihat dari sisi negatif," ucap Cinta Laura.
"Jika saya mau menjadi negatif, saya bisa bilang mengapa saya masuk ke universitas bagus agar orang-orang sadar saya punya kepintaran," imbuhnya.
Cinta Laura mengaku selalu berusaha mengubah perspektifnya dan melihat hal dari sudut pandang positif.
Baca juga: PSBB Kembali Diberlakukan di Jakarta, Cinta Laura Curhat Tak Bisa Pulang
"Pada akhirnya yang bisa dilakukan sebagai individu ialah menjadi versi terbaik dari diri sendiri dan yakinkan apapun yang Anda lakukan dalam hidup tak hanya membuatmu bahagia tetapi juga punya efek positif dan berarti untik orang di sekitar," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.