Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turah Parthayana Klarifikasi dan Siap Laporkan Akun yang Viralkan soal Pelecehan Seksual

Kompas.com - 12/08/2020, 10:14 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - YouTuber Turah Parthayana akhirnya angkat suara berkait kasus pelecehan seksual yang ditujukan kepadanya.

Melalui video di akun YouTube miliknya, Turah Parthayana memberikan klarifikasi berkait kasus tersebut.

Berikut rangkuman Kompas.com.

Berawal dari akun Twitter @sandi_sa119

Awalnya, Turah Parthayana menyebut sebuah akun Twitter milik @sandi_sa119 yang tiba-tiba membalas twitnya dengan membahas pelecehan seksual dan predator seks.

"Kita bahas dari sumbernya dulu deh ini kok bisa trending di Twitter gitu. Jadi, kita lihat saja di sini sumbernya dari Libur Panjang atau @sandi_sa119," kata Turah seperti dikutip Kompas.com, Selasa (11/8/2020).

"Kita lihat awal mulanya di sini posisinya aku bikin twit terus di-reply sama Sandi. Di sini aku disuruh untuk jujur sama followers-ku dan aku diberhentikan, diberhentikan oleh PPI Kota Tomsk maksudnya karena melakukan pelecehan seksual, predator," tutur Turah.

Kabar pelecehan seksual yang menjerat nama Turah Parthayana tiba-tiba menjadi perbincangan publik setelah @sandi_sa119 membuat utasan tentang pernyataan JA yang mengaku menjadi korban pelecehan Turah.

Menurut Turah Parthayana, justru akun tersebut telah melakukan ujaran kebencian terhadapnya.

Baca juga: Turah Parthayana Angkat Suara soal Kasus Pelecehan Seksual

Argumen yang berbeda

Turah Parthayana mengatakan, ada beberapa argumen yang berbeda antara dirinya dengan JA, perempuan yang mengaku menjadi korban pelecehan.

"Ini aku bakal mencoba mengklarifikasikan beberapa yang sebenarnya kalau menurutku beda banget argumennya sama Mbak JA," kata Turah.

Dalam video itu Turah memperdengarkan rekaman suara percakapan JA yang diunggah akun Twitter @sandy_sa119.

Turah membantah pernyataan JA yang menyebutkan dirinya yang pertama kali mengajak JA dan seorang teman bernama Danny untuk menonton film bersama.

"Nah kita lihat dari kronologi satu ini dari pihak dia mengatakan bahwa aku yang mengajak duluan untuk nonton film horor bareng sama Danny, padahal aku punya chat DM dari Mbak JA, dia ngajak aku duluan," ucap Turah.

Turah Parthayana kemudian menampilkan isi percakapan Direct Message (DM) antara dirinya dengan JA.

Dalam percakapan itu, meski JA mengajak Turah menonton film horor di kamarnya.

Namun, menurut Turah, ia dan JA saat itu saling mengajak karena mereka memang berteman.

"Jadi memang iya kami saling ngajak. Menurutku, bukan aku yang benar-benar ngebet banget 'Ayo dong nonton film horor yuk', enggak, karena memang posisinya, 'Ya sudah kita memang temenan," ujarnya.

Baca juga: Turah Parthayana Klarifikasi soal Nonton Film Horor Bareng JA: Kami Saling Ajak

Buktikan sudah hubungi orang ketiga

Turah Parthayana juga menyanggah tudingan JA bahwa dirinya tidak menghubungi Danny untuk bergabung dan seolah ingin membuat dirinya berdua saja dengan JA.

Kata Turah, saat itu dia sudah menghubungi Danny dan seorang teman lagi bernama Novan untuk bergabung. Tetapi, tidak ada respons dari keduanya.

Turah Parthayana juga menunjukkan bukti bahwa dirinya telah mengirim pesan dan mencoba menghubungi Novan dan Danny.

Namun, yang menjadi masalah adalah Danny saat itu tidak merasa dihubungi Turah.

Menurut Turah Parthayana, hal itu membuat banyak orang berprasangka buruk terhadapnya.

"Nah, di situ aku merasa kenapa tiba-tiba aku dibilang bohong dan sedihnya juga si Danny ini merasa tidak dihubungi oleh aku. Padahal, aku sudah hubungi dia dan chatnya itu ada," ucap Turah.

"Dia bilang 'sorry bang gua lupa' dan dia mengatakan ke teman-teman lain bahwa dia tuh enggak ada di dihubungi sama Turah. Itu sih yang membuat aku dipojokkan oleh teman-teman di Tomsk," sambungnya.

Baca juga: Turah Parthayana Sebut Pernyataan JA soal Kronologi Membingungkan

Siap laporkan pemilik akun Twitter @Sandi_119

Kini, Turah Parthayana siap melaporkan pemilik akun Twitter @Sandi_119 yang membuat utasan tentang kasus pelecehan seksual yang ditujukan terhadapnya.

Utasan itu menjadi viral dan sempat membuat nama Turah Parthayana menjadi trending di Twitter.

Turah Parthayana mempertanyakan maksud dan tujuan dari akun tersebut membuat utas tentang kasus itu.

"Tapi, yang saya fokuskan adalah kepada pemegang akun Libur Panjang atau @sandi_sa119. Untuk Saudara Sandi, aku ingin tahu apa motivasi saudara yang membuat postingan di Twitter," kata Turah.

Menurut Turah Parthayana, Sandi sudah memprovokasi banyak orang dengan pernyataan-pernyataannya.

Tidak hanya menyudutkan, kata Turah, Sandi juga membuat fitnah dengan menyebut dirinya melakukan pelecehan seksual terhadap banyak korban.

"Dengan pernyataan saudara yang sudah memfitnah penuh dengan provokasi dan juga postingan tersebut merugikan saya pribadi," ucap Turah Parthayana.

"Karena tidak ada iktikad baik dan malah meneruskan Twitter tersebut sampai meluas seperti predator seks pelecehan kepada banyak korban tanpa bukti yang jelas," lanjutnya.

Turah Parthayana memutuskan untuk mengambil tindakan hukum atas utasan itu.

"Maka dari itu, saya Turah Parthayana akan mengambil langkah hukum dan melaporkan Saudara Sandi ke pihak kepolisian," ujar Turah.

Baca juga: Turah Parthayana Siap Laporkan Pemilik Akun Twitter yang Viralkan Kasus Pelecehan Seksual

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Lepas Nama Pepeng Naif, Franki Indrasmoro Rilis Lagu Ceriakan Dunia

Lepas Nama Pepeng Naif, Franki Indrasmoro Rilis Lagu Ceriakan Dunia

Musik
Sinopsis Valerian and The City of A Thousand Planets, Kisah Dua Agen Pemerintah

Sinopsis Valerian and The City of A Thousand Planets, Kisah Dua Agen Pemerintah

Film
Sinopsis Film Clash of The Titans, Perebutan Kekuasaan antara Manusia, Raja, dan Dewa

Sinopsis Film Clash of The Titans, Perebutan Kekuasaan antara Manusia, Raja, dan Dewa

Film
Sinopsis How to Make Millions Before Grandma Dies, Film Thailand yang Kuras Air Mata

Sinopsis How to Make Millions Before Grandma Dies, Film Thailand yang Kuras Air Mata

Film
Album Klasik Lauryn Hill 'Miseducation' Berada di Puncak Daftar Album Terbaik Apple Music Sepanjang Masa

Album Klasik Lauryn Hill "Miseducation" Berada di Puncak Daftar Album Terbaik Apple Music Sepanjang Masa

Musik
How to Make Millions Before Grandma Dies Raih Hampir 800.000 Penonton di Hari Ke-8 Tayang

How to Make Millions Before Grandma Dies Raih Hampir 800.000 Penonton di Hari Ke-8 Tayang

Film
Sinopsis Film The New Legend of Shaolin, Aksi Jet Li Selamatkan Diri

Sinopsis Film The New Legend of Shaolin, Aksi Jet Li Selamatkan Diri

Film
7 Girl Group Kpop yang Patut Dapat Pengakuan Lebih

7 Girl Group Kpop yang Patut Dapat Pengakuan Lebih

Seleb
Byeon Woo Seok Cerita Pernah Dianggap Tidak Akan Sukses Jadi Aktor

Byeon Woo Seok Cerita Pernah Dianggap Tidak Akan Sukses Jadi Aktor

K-Wave
Ashanty Ungkap Hal Romantis yang Dilakukan Anang Hermansyah

Ashanty Ungkap Hal Romantis yang Dilakukan Anang Hermansyah

Seleb
12 Tahun Menikah dengan Anang, Ashanty: Yang Penting Komunikasi

12 Tahun Menikah dengan Anang, Ashanty: Yang Penting Komunikasi

Seleb
Suzy dan Park Bo Gum Jadi Pramugari dan Pramugara Pesawat di Film Wonderland

Suzy dan Park Bo Gum Jadi Pramugari dan Pramugara Pesawat di Film Wonderland

K-Wave
Kehamilan Pertama Syahrini dan Kebahagiaan Para Artis

Kehamilan Pertama Syahrini dan Kebahagiaan Para Artis

Seleb
Ketika Sitha Marino Merasa Bersalah soal Konten ‘Tunangan’…

Ketika Sitha Marino Merasa Bersalah soal Konten ‘Tunangan’…

Seleb
Tertangkapnya DPO Pembunuh Vina di Tengah Kontroversi Filmnya

Tertangkapnya DPO Pembunuh Vina di Tengah Kontroversi Filmnya

Film
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com