Tak Melulu soal Senang, Tasya Kamila Ungkap Tantangan Kuliah di Luar Negeri

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Tasya Kamila tak menampik bahwa kuliah di luar negeri tak hanya melulu tentang suka cita, tetapi juga ada dukanya.

Saat menjadi bintang tamu dalam kelas virtual yang bertema "Masa Depan Sempurna", Tasya membeberkan hal yang menjadi tantangannya sebagai mahasiswa di negeri orang.

Baca juga: Bongkar Isi Tas, Tasya Farasya Terkejut Lihat Uang Kertas Seribuan

Misalnya, biaya hidup ketika mengemban pendidikan S2 jurusan public administration di Columbia University selama dua tahun.

Kala itu, Tasya mengatakan 1 dollar AS setara dengan Rp 14.000, yang mana biaya makan paling murah seperti kaki lima bisa mencapai Rp 60.000 sampai Rp 70.000.

"Untuk makan, seperti di emperen, aku kebetulan di New York City, yang paling murah itu 5 sampai 6 dollar AS," ungkap Tasya Kamila, Kamis (28/5/2020).

Baca juga: Profil Tasya Kamila, Mantan Penyanyi Clik Pelantun Anak Gembala

Sementara sebelum pindah ke apartemen di daerah New York, Tasya sempat beberapa bulan tinggal di asrama kampusnya.

"Aku sempat di asrama, terus aku enggak betah, itu pun bayarnya enggak murah-murang banget. Perbulannya bisa 950 dollar AS, taruhlah 1.000 dollar AS atau Rp 15 juta per bulan," ucap Tasya.

"Ketika aku pindah ke apartemen, itu 1.200 dollar AS per bulannya. Taruhlah Rp 25 juta per bulan, itu sudah disubsidi (Columbia University)," kata Tasya Kamila.

Baca juga: Tasya Kamila Kuliah Administrasi Negara karena Ingin Jadi Menteri

Meski begitu, Tasya mengaku mendapatkan pelajaran yang banyak ketika berada di sana.

Salah satunya belajar mandiri sewaktu jauh dari orangtua.

"Kita dapat ilmu kehidupan juga, bagaimana bisa beradaptasi dengan lingkungan baru, bagaimana kita bisa memperoleh life skills yang dibutuhkan untuk bisa survive di dunia yang sangat kompetitif," ucap Tasya.