Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal Modal Nyaleg Pemilu 2024, Choky Sitohang: Enggak Sampai Jual Mobil

Choky membenarkan bahwa Pemilu dan politik identik dengan uang, tetapi ia tidak bermain politik uang.

"Politik itu membutuhkan uang, namanya political cost. Ada biayanya. Ketemu orang 'Kumpulkan 20 orang, ngopi'. Yang bayarin siapa nih?" ucap Choky Sitohang dalam jumpa pers di daerah Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2024).

Contoh lainnya, ia harus membuat alat peraga kampanye seperti soanduk yang bisa mencapai 1.000 lembar.

"Tapi saya tidak sampai jual mobil. Dan yang lebih penting lagi saya tidak sampai jual diri, jual martabat, dan jual harga diri. ," kata Choky Sitohang.

Ia mengaku menjunjung tinggi kejujuran, keadilan, dan azas kesetaraan.

"Waktu saya datang ke dapil, saya bukan caleg dengan isi kantong yang penuh," ujar Choky Sitohang yang menjadi caleg untuk Dapil Jawa Barat 6 yang meliputi Bekasi dan Depok.

Choky mengaku honornya dari pekerjaan sebagai MC memang ada yang ia sisihkan untuk kampanye, tetapi tidak melebihi porsi bagi kebutuhan keluarganya.

Pria berumur 41 tahun ini menegaskan, kebutuhan kampanyenya mendapat partisipasi dari masyarakat.

Salah satu contoh nyata, suatu hari ia merenung dan berdoa ingin memasang reklame di suatu lokasi.

Setelah mencari tahu, ternyata biaya pasang reklame tersebut puluhan juta.

Choky yang bercerita ke teman-temannya mendadak mendapat uluran tangan pihak yang ingin memasangkan reklame untuknya.

Hingga kini ia memiliki tujuh papan reklame.

https://www.kompas.com/hype/read/2024/01/26/113903266/soal-modal-nyaleg-pemilu-2024-choky-sitohang-enggak-sampai-jual-mobil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke