Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Tamara Geraldine Pernah Pilih Membangkrutkan Diri Saat Usianya Divonis Tinggal 8 Bulan

Saat mendapat vonis pertama di tahun 2005, dokter mengatakan usianya tinggal satu tahun.

Tapi kemudian karena tak meninggal dunia di tahun 2006, Tamara kembali menjalani gaya hidupnya yang lama, seperti minum alkohol. 

Akhirnya pada tahun 2010, Tamara kembali divonis pengerasan hati dengan sisa usia delapan bulan.

"Ketika ada vonis kedua, saya udah 'wah ini enggak mungkin besok enggak mati nih, enggak mungkin banget mukjizat datang dua kali,'" ujar Tamara dikutip dari YouTube Daniel Mananta Network.

Mendengar usianya tak lama lagi, Tamara merasa harus segera menyelesaikan semua urusannya di dunia.

"Saya bilang sama mantan suami, ya udah kamu tinggalin saya, kamu cepat-cepat menikah lagi," ucap Tamara.

Meskipun menentang perceraian, Tamara merasa perlu melakukan itu demi menyelamatkan status anak adopsinya.

"Jangan sampai dia (anak adopsi) mengalami penolakan lagi. Tinggalkan aku, segera cari perempuan lain lalu balik, bawa dia (anak adopsi), kasih warga negara Jerman," ujarnya.

"Karena saya mandul anyway, selama ini kami bertahan 11 tahun, jadi saya bercerai bukan karena saya menyerah pada pernikahan," lanjut Tamara.

Bukan hanya mengatur rencana tentang rumah tangganya saja, saat itu Tamara juga memutuskan untuk menghabiskan seluruh kekayaannya.

Sebagai informasi, sumber kekayaan Tamara sebenarnya bukan berasal dari pekerjaan di dunia hiburan.

Tamara diam-diam memiliki perusahaan dari Inggris yang menjadi sumber pendapatannya saat itu.

"Jangan sampai nih ada yang menguasai uang saya, jadi saya membangkrutkan diri," ucap Tamara.

"Budget 1 tahun aja saya simpen. 8 bulan untuk hidup, 4 bulan buat kematiannya nanti, biar grande (mewah)," lanjutnya.

Namun kondisinya saat itu yang jauh berbeda saat pertama kali divonis, membuat Tamara tak bisa leluasa bepergian.

Dalam kebingungannya menghabiskan uang tersebut, Tamara kemudian memutuskan untuk mengeluarkan semua uangnya itu ke gereja.

"2005 waktu divonis setahun, saya masih kuat jalan kemana-mana. Kali ini saya udah enggak bisa jalan, enggak bisa apa-apa," ujar Tamara.

"Gimana abisinnya, tapi saya enggak mau diambil orang, merki banget lah. Taruh aja di gereja, aku bilang gitu kan, udah habisin itu semuanya," imbuh Tamara.

Setelah menghabiskan seluruh kekayaannya, ternyata Tamara masih hidup melebih waktu yang sudah divonis oleh dokter.

Namun Tamara tak pernah menyesali keputusannya waktu itu untuk memberikan kekayaannya ke gereja.

"Satu tahun enggak mati juga, saya bangkrut," tuturnya.

"Di situ saya belajar, Tuhan bahkan bisa pakai motivasi salah untuk menyatakan apa yang dia mau nyatakan pada diri seseorang," kata Tamara.

https://www.kompas.com/hype/read/2023/08/09/191839466/cerita-tamara-geraldine-pernah-pilih-membangkrutkan-diri-saat-usianya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke