Alasan Kaka Slank Sering Buka Baju Saat Tampil, Ada Andil Pesan Ibunya

Kaka yang menjadi vokalis Slank sejak tahun 1989 ini diketahui kerap membuka bajunya saat tampil bersama Slank.

Aksi membuka baju tersebut bahkan sudah menjadi ciri khas Kaka meskipun kadang diwarnai protes.

“Kata ibu gue jangan pakai baju basah, entar lo masuk angin,” kata Kaka mengingat perkataan ibunya seperti dikutip dari kanal YouTube Sophie Navita TV.

Atas perkataan ibunya itu, kata Kaka, dirinya selalu membuka baju saat tampil bersama Slank lantaran kondisi bajunya yang sudah basah karena tampil energik di panggung.

"Begitu lagu kedua, ketiga, baju gue basah kan. Copot lah, daripada sakit," ucap Kaka.

Bukan tanpa konsekuensi, aksinya membuka baju membuat Kaka Slank pernah dilarang sampai diboikot untuk tampil di salah satu stasiun televisi.

"Eh gue di banned RCTI beberapa tahun gara-gara enggak pakai baju," jawab Kaka.

Kaka berdalih, saat itu dirinya bertelanjang dada untuk menyerahkan penghargaan pada salah satu grup musik.

"Waktu itu mau present God Bless sebagai band apa gitu, gue buka baju, gue pakai jas (awalnya), keringetan," ujar Kaka.

"Kalau pakai jas kan furingnya kalau basah suka lengket kan, gue copot. Di banned gue sama Untung Pranoto," imbuh Kaka sambil tertawa.

Diketahui, Kaka memang dikenal sebagai vokalis yang selengean baik di atas panggung maupun kehidupan sehari-hari.

Karakter tersebut dianggap melekat dengan karakter band Slank yang juga memiliki warna musik dan nuansa lirik yang demikian.

Salah satu aksi Kaka Slank yang paling selengean adalah ketika dirinya membuka celana jeans dan hanya menyisakan bokser berwarna putih yang ia pakai.

Sembari membalikan badan, Kaka menunjukan celana dalam bagian bokongnya yang bertuliskan “Bomber Kiss My (Ass)”.

Aksi pamer bokong itu dilakukan Kaka saat ia membacakan nominasi di acara Anugerah Planet Musik pada tahun 2009.

Kaka mengaku aksinya itu sebagai bentuk protes dan pernyataan sikap atas terjadinya ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton pada tahun 2009 yang menewaskan sembilan orang dan korban luka sebanyak 53 orang.