Sebab, kata Gita, hal itu hanyalah stereotip masyarakat Indonesia pada umumnya.
"Karena tato itu benar-benar buat image orang berubah. Padahal, bukan berarti kalau orang tatoan itu negatif ya," kata Gita di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (12/6/2020).
Di sisi lain, Gita sangat menginginkan memiliki tato asli.
Kendati demikian, Gita takut tidak mendapatkan restu dari orangtuanya.
"Sebenarnya, ada keinginan sih pengin tato asli, cuma enggak tahu, gue anak mami," kata Gita sambil tertawa.
Untuk tato temporernya itu sendiri, Gita mengaku membelinya melalui aplikasi belanja online.
"Jadi ini belinya online, aku beli sendiri gitu, gambarnya yang aku mau. Tapi milihnya enggak tato permen gitu lho, yang asal-asalan, jadi masih kelihatan kayak asli kan," ucap Gita.
Sementara itu, untuk gambar tato yang digunakannya itu Gita mengaku tidak memiliki makna tersendiri.
Lain hal, perempuan kelahiran Februari 1989 itu memasang tato temporer lantaran mengisi waktu luang aktivitasnya saat mengkarantina diri di rumah berakit pandemi Covid-19.
https://www.kompas.com/hype/read/2020/06/12/171808166/pakai-tato-temporer-gita-sinaga-gue-anak-mami