Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perjuangan Inul Daratisa dari Desa ke Ibu Kota hingga Berseteru dengan Rhoma Irama

Inul melalui banyak hal untuk bisa sampai di titik seperti sekarang ini. Dari panggung ke panggung, hingga dipandang sebelah mata, justru jadi penyemangat bagi Inul untuk membuktikan dirinya.

Dirangkum dari YouTube Luna Maya, berikut kisah perjalanan karier Inul Daratista.

Hidup susah sejak kecil

Bukan berasal dari keluarga berada, membuat Inul berpikir keras sejak kecil untuk mengubah nasibnya.

Sebagai anak sulung yang melihat kondisi kedua orangtuanya, Inul mulai berpikir cara mencari uang sejak kecil.

"Aku makannya sama adek-adekku, melihat menu setiap hari makannya metik daun kelor di kebon. Ngukus tempe kadang-kadang, bahkan kalau mau beli daging enggak bisa," kata Inul.

Pernah disekap di Batam

Inul menceritakan, ia yang biasanya menjadi penyanyi kafe dengan honor Rp 20.000, tergoda ketika ada orang menawarkan pekerjaan di Batam dengan honor lima kali lipat.

"Kebetulan tamunya ada di situ, dia ngajakin aku nyanyi ke Batam dengan honor RP 100.000, aku pikir gede dong," kata Inul Daratista.

Tergiur honor besar dan dijanjikan bakal tampil 10 kali yang artinya menghasilkan Rp 1 juta, Inul nekat berangkat ke Batam.

"Wah Rp 1 juta itu gimana rasanya, aku ingin lihat uang satu juta mbak," ujar Inul pada Luna Maya.

Sayangnya, ternyata ia dibohongi. Menurut pengakuan Inul Daratista, dia disekap selama sekitar 40 hari.

"Sempat nyanyi ke Batam, sempat disekap sampai satu bulan setengah, 40 harian gitu," ucap Inul Daratista.

Dikenal di Jakarta dengan goyang ngebor

Setelah mengalami lika-liku perjalanan karier, Inul menginjakkan kakinya di Ibu Kota Jakarta.

Saat itu banyak yang terheran-heran melihat gerakan Inul. Termasuk Eko Patrio dan juga Tika Panggabean.

Inul yang belum memberi nama goyangannya saat itu, justru mendapat ide dari ucapan Eko Patrio.

"Dia (Eko) melihat sama Tika Panggabean, 'kok bisa kamu nyanyi goyangannya kayak begitu, baru kali ini aku lihat penyanyi dangdut kayak begitu tingkahnya, kamu kayak orang ngebor atas bawah atas'," kata Inul Daratista.

"Itu mas Eko sama Tika Panggabean yang kasih stempel itu, bukan aku yang menciptakan," ujar Inul Daratista melanjutkan.

Perseteruan dengan Rhoma Irama

Inul menyebut bagaimana saat itu Rhoma menganggap Inul telah membawa dangdut ke titik nol, merusak dangdut menjadi tidak lagi elegan.

"Di situ sumpah serapah aku dalam hati, 'aku akan tunjukkan bahwa aku penyanyi dangdut yang berbeda dari apa yang kamu lihat sekarang,'" kata Inul mengenang ucapannya waktu itu.

Meskipun sempat ragu dengan apa yang dia ucapkan sendiri, akhirnya apa yang dikatakan Rhoma membuatnya terpacu untuk menjadi penyanyi yang lebih baik, demi membuktikan pada Rhoma kalau tudingannya salah.

"Itu yang membuat tekad saya bisa menjadi seorang Inul Daratista seperti sekarang," kata pelantun "Buaya Buntung" ini.

Terima kasih pada Rhoma

Saat itu, Inul Daratista yang dikenal karena goyang ngebornya dianggap oleh Rhoma Irama membawa musik dangdut kembali ke titik rendah.

Sempat berdamai, rupanya ucapan Rhoma Irama kala itu membuat Inul mengucap sumpah serapah, tapi juga sekaligus berterima kasih.

"Ada kebencian, tapi ada terima kasihnya. Ya memang ini jalannya aku ketemu dengan Pak Haji tapi ada sisi lain yang kadang aku tidak bisa memaafkan peristiwa itu," kata Inul Daratista.

Inul memilih mengambil hikmah dari kejadiannya dengan Haji Rhoma Irama saat itu.

Bangga jadi bagian perubahan dangdut yang lebih elegan

Inul Daratista mengatakan bahwa musik dangdut sekarang memiliki citra baik. Tak dipungkiri Inul, perseteruannya dengan Rhoma Irama dulu memotivasi dirinya untuk membawa citra dangdut ke arah lebih baik.

"(dikatakan) Saya yang membawa dangdut ke comberan, saya yang membawa dangdut ke selokan. Saya akan tunjukkan bahwa salah satu orang yang ikut andil membawa dangdut citranya jadi baik adalah saya," kata Inul Daratista.

https://www.kompas.com/hype/read/2020/05/08/102800566/perjuangan-inul-daratisa-dari-desa-ke-ibu-kota-hingga-berseteru-dengan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke