Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perjuangan Daniel Mananta demi Ikut Maraton di Luar Negeri hingga Jadi Vegetarian

Tak tanggung-tanggung, Daniel Mananta bahkan mau mengorbankan beberapa hal untuk bisa ikut lari maraton.

Dirangkum Kompas.com, berikut ini cerita Daniel Mananta yang hobi berlari dan mulai menjalani pola hidup sehat:

1. Maraton di luar negeri, bayar sendiri

Dua ajang lari maraton di luar negeri pun sudah digenggam Daniel Mananta.

"Jadi tahun depan gue ada dua maraton, Tokyo Marathon tahun 2020 dan Berlin Marathon," kata Daniel saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Biaya ikut kegiatan tersebut juga dirogoh dari koceknya pribadi.

"Duit sendiri, tapi kalau ada sponsor boleh lho," kata Daniel sambil berkelakar.

2. Jadi vegetarian

Untuk menunjang staminanya, Daniel mengaku sudah mempersiapkan segala hal.

"Maraton itu enggak kayak, oke minggu depan gue maraton habis itu gue lari 42 km, itu lo pasti gagal. Jadi, maraton itu targetnya ada bulan Maret (2020), tapi latihannya dari sekarang," jelas Daniel.

Untuk mengikuti maraton tahun 2020, Daniel sudah mempersiapkannya dengan belajar mengonsumsi makanan vegetarian sejak dua minggu belakangan.

"Gue lagi nyobain banget untuk nanti maraton bulan Maret untuk jadi vegan. Jadi, sekarang gue lagi enggak makan daging, ayam, ikan. Gue bener cobain plant-based diet, semua tumbuh-tumbuhan makannya," ujar Daniel.

"Telornya mungkin masih, tapi sebisa mungkin susu pun gue ganti dengan kedelai atau almond," kata Daniel menambahkan.

3. Berawal dari film dokumenter

Inspirasi untuk mencoba pola makanan vegetarian itu Daniel dapat dari film dokumenter yang ditontonnya.

Film itu berjudul The Game Changers yang dirilis pada 2018.

"Filmnya kayak memberikan perbandingan antara atlet yang vegetarian sama atlet yang makan daging," kata mantan VJ MTV ini.

Dari situ, ia mendapat fakta bahwa ternyata performa atlet yang vegetarian lebih baik. Malah bisa memecahkan rekor dibanding atlet yang mengonsumsi daging.

"Di dokumenter itu, kita makan daging, darah kita mengandung minyak dan dipompa sama jantung kita akan lebih berat," kata Daniel menjelaskan.

4. Kulit cerah, badan ringan

Meski belum lama menjalani program vegetarian, pria 38 tahun ini sudah dapat merasakan efeknya.

"Kulit gue lebih bagus, gue merasa badan gue lebih ringan, gue enggak mudah capek," kata Daniel.

Sayangnya, Daniel mengungkapkan sulit untuk mendapatkan makanan vegetarian di Tanah Air.

"Di Indonesia, jujur agak sulit karena untuk mencari makanan vegetarian enggak semudah itu, tetapi untungnya gue ada katering dan itu kebetulan katering ini yang support makanan gue," ungkapnya.

5. Ingin Indonesia bisa lebih sehat

Seringnya berlari maraton diakui Daniel hanya untuk mengejar tujuan utamanya, yakni menjadi lebih sehat.

Dengan status sosial sebagai figur publik, Daniel juga merasa punya kewajiban untuk memberi orang lain inspirasi positif.

"Gue berusaha banget untuk memajukan generasi milenial. Memang dibutuhkan kesehatan. Itu adalah salah satu strategi agar Indonesia bisa berkembang," tutur Daniel.

"Karena generasi muda kita adalah generasi yang akan memimpin Indonesia suatu saat nanti," ujar Daniel Mananta.

https://www.kompas.com/hype/read/2019/12/05/082643766/perjuangan-daniel-mananta-demi-ikut-maraton-di-luar-negeri-hingga-jadi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke