Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Warna Karpet yang Harus Dihindari di Rumah

Kompas.com - 30/09/2023, 19:49 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Karpet menjadi elemen dekorasi yang banyak digunakan di sejumlah rumah lantaran memiliki berbagai manfaat, seperti mempercantik dan melengkapi tampilan ruangan, memberi kenyamanan, serta menghangatkan lantai. 

Namun, memilih karpet untuk rumah tidak boleh dilakukan sembarangan, termasuk warna karpet. Warna karpet benar-benar dapat menjadi transformatif dalam desain interior. 

Baca juga: Warna Karpet yang Cocok untuk Ruangan dengan Dinding Warna Hijau

Mode lantai datang dan pergi, tetapi hanya sedikit karpet yang dapat menandingi banyaknya pilihan warna, pola, dan tekstur yang ditawarkan karpet.

Meski sebagian besar orang masih memilih karpet dengan warna netral, perubahan halus mulai muncul.

Warna abu-abu saat ini digantikan oleh beige, taupe atau kelabu tua, dan keemasan, sementara warna yang kuat sekarang digunakan dengan cara sama seperti wallpaper dan cat untuk menciptakan aksen atau fitur.

Akan tetapi, ada beberapa warna karpet tertentu yang harus dihindari jika ingin menjamin skema yang abadi dan modern. 

Dilansir dari Homes and Gardens, Sabtu (30/9/2023), berikut sejumlah warna karpet yang harus dihindari di rumah. 

Baca juga: Jangan Asal, Ini Cara Memilih Ukuran Karpet untuk Kamar Tidur

Abu-abu 

Ilustrasi penggunaan karpet berwarna gelapShutterstock/Halit Omer Ilustrasi penggunaan karpet berwarna gelap
Dari semua warna netral, abu-abu adalah warna yang selalu memiliki daya tarik paling besar di kalangan desainer dan dekorator.

Namun, abu-abu perlahan-lahan digantikan oleh beige, warna netral yang baru. Tidak perlu bingung dengan palet yang lebih dingin yang populer pada awal 2000-an, warna-warna netral baru ini, seperti beige dan taupe, pada dasarnya bersifat hangat.

Emma Cassidy, Kepala Desain Kreatif di Brintons, mengatakan warna netral tidak terlalu kuat dan tidak menuntut perhatian. Sebaliknya, warna ini membawa rasa ketenangan serta fungsionalitas yang tidak dapat diberikan warna lain. 

Jika tidak ingin menutupi seluruh lantai, pertimbangkan karpet yang dibuat sesuai pesanan. Ada beberapa pilihan alami yang bisa dipilih, masing-masing dengan karakteristiknya sendiri.  

Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Bulu Hewan Peliharaan dari Karpet

Putih 

Selanjutnya, warna karpet yang harus dihindari di rumah adalah putih. Putih adalah salah satu warna paling penting dalam desain interior, tapi jika Anda sering menjamu atau rumah memiliki anak kecil, sebaiknya hindari menggunakannya. 

Karpet putih tidak hanya menunjukkan tumpahan dan noda yang tidak sedap dipandang, tapi juga dapat membuat rumah terasa klinis serta dingin.

Ketika bekerja dengan warna netral, satu-satunya aturan saya adalah menghindari lantai putih," kata desainer interior Rachel Chudley.

Karpet putih bekerja baik di galeri karena menciptakan kanvas kosong, yang sempurna untuk fokus pada satu karya seni tanpa terganggu apa pun.

Namun, di ruang keluarga, Anda membutuhkan sentuhan warna untuk menambahkan sedikit kedalaman dan memantulkan cahaya di sekitar ruangan.

Namun, jika lebih memilih karpet yang lebih pucat, cobalah sesuatu yang lebih tahan lama. Sisal adalah pilihan tepat untuk rumah tangga yang sibuk. Karpet sisal adalah bahan serbaguna serta tahan lama dengan kilau halus.  

Baca juga: Jangan Asal, Ini 5 Warna Karpet Terbaik untuk Ruang Keluarga

Merah 

Ilustrasi karpet.Shutterstock/Ground Picture Ilustrasi karpet.
Saat memilih warna karpet untuk rumah, penting memikirkan konteksnya. Karen Haller, spesialis psikologi warna dan penulis buku terlaris, The Little Book of Color, mengatakan ketika menggunakan warna dalam kontek salah, ini dapat menciptakan perilaku tidak diinginkan. 

Contohnya, merah. Ini adalah satu-satunya warna yang tidak dapat digunakan dalam jumlah besar. Untuk alasan ini, hindari warna karpet merah dan hanya menggunakannya dalam dosis kecil, kecuali warna yang benar-benar sesuai dengan Anda.

Jika menyukai merah, tetapi khawatir dengan asosiasi negatifnya, mengapa tidak mencoba sesuatu yang sedikit lebih halus?

Ruth Mottershead, Direktur Kreatif di Little Greene, menjelaskan dengan warna-warna bersahaja, taupe dan coklat adalah anggukan halus pada alam dan sangat cocok dipadukan dengan bahan-bahan alami, seperti anyaman, rotan, juga sentuhan akhir dari batu.

"Semuanya sangat populer karena kita terus berusaha merangkul keindahan alam di dalam rumah kita," imbuhnya.  

Baca juga: 6 Warna Karpet untuk Ruang Tamu, Apa Saja?

Hitam 

Terakhir, warna karpet yang harus dihindari di rumah adalah hitam. Karpet hitam mungkin tampak seperti pilihan bagus untuk rumah tangga sibuk.

Namun, kenyataannya adalah hitam menyoroti kotoran yang sama banyaknya, bahkan lebih banyak dari karpet putih, terutama jika rumah memiliki hewan peliharaan.

Meski terlihat sebagai pilihan baik untuk menyamarkan kotoran, karpet hitam cenderung menumpuk kotoran dari waktu ke waktu serta sulit mengetahui area mana yang benar-benar bersih.

Jika menyukai dekorasi dengan hitam, cobalah menggunakan warna ini dalam aksen lebih kecil. 

Menurut Mark Findlay, pendiri spesialis lantai vinil Harvey Maria, ada banyak ketertarikan pada karpet bergaris dan desain permukaan secara umum.  

Baca juga: Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Memilih dan Meletakkan Karpet

Kartpet tidak lagi menjadi sebuah pemikiran, tapi telah menjadi bagian integral dari desain interior dan sekarang dipandang sebagai fitur utama. 

Sampai saat ini, karpet cenderung polos, netral, dan hanya untuk kamar tidur. Namun, saat ini, karpet bermotif kembali digemari serta mulai merambah ke ruang tamu dan ruang makan.

Di tangan tepat, desain karpet bermotif mirip dengan memperkenalkan sebuah karya seni ke dalam sebuah ruangan dan menetapkan nada desain yang kuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com