JAKARTA, KOMPAS.com - Kain batik merupakan jenis kain bercorak dengan perpaduan warna yang cukup beragam. Motif dan warna tersebut rentan luntur atau pudar setelah dicuci, apalagi jika mencucinya tidak dilakukan dengan benar.
Banyak diantara kita yang beranggapan bahwa mencuci batik dengan deterjen atau sabun yang banyak, akan membuat kain batik bersih maksimal. Padahal, cara tersebut bisa menyebabkan batik luntur dan kurang menarik.
Berbeda dengan kain motif lainnya, mencuci batik harus dilakukan dengan hati-hati. Tujuannya tentu saja agar kain tersebut lebih tahan lama dan tetap indah.
Baca juga: Tips Mencuci Pakaian Batik agar Tidak Luntur dan Tahan Lama
Melansir dari buku Pesona Padu Padan Wastra Indonesia, Rabu (9/8/2023), berikut cara mencuci kain batik agar warnanya tetap terjaga.
Mencuci kain batik terlalu sering ternyata tidak tepat karena bisa menyebabkan warna dan motifnya luntur. Kain batik yang terbuat dari bahan katun mori bisa dicuci secara manual tanpa mesin cuci menggunakan biji lerak, larutan lerak, atau sampo bayi.
Tidak disarankan mencuci batik menggunakan deterjen atau pemutih. Kain batik juga tidak perlu diperas habis atau diperas kuat-kuat.
Kain yang terkena air menandakan serat-seratnya basah dan rentan. Jadi, kain cukup digenggam saja sampai airnya keluar dari serat kain atau bisa juga dengan menggunakan handuk untuk menyerap air.
Kain batik sebaiknya dijemur secara horizontal. Namun jika terpaksa, maka sampirkan pada penjemur berbentuk silinder (bukan kawat atau tali), misalnya pada gawangan
Lalu haluskan kain menggunakan kedua telapak tangan ke bawah untuk meniriskan sisa air. Lakukan kegiatan ini dengan lembut dan perlahan.