Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyakit yang Sering Menyerang Pohon Jeruk dan Cara Mengobatinya

Kompas.com - 05/06/2023, 15:50 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisa menanam pohon jeruk sendiri di rumah menjadi pengalaman  luar biasa. Namun, tidak peduli seberapa keras Anda merawatnya, terkadang masalah tetap saja muncul.

Ada banyak sekali penyakit yang menyerang pohon jeruk. Semua jenis bakteri atau jamur dapat mempengaruhi pertumbuhan pohon jeruk. 

Baca juga: Mudah, Ini Cara Membersihkan Microwave Pakai Kulit Jeruk

Bahaya lain, seperti kekurangan nutrisi atau hama serangga, juga dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai bagian pohon jeruk.

Memahami semua penyakit ini serta mengikuti prosedur perawatan yang benar merupakan aspek penting dalam merawat semua jenis pohon jeruk.

Meski beberapa penyakit lebih banyak menyerang spesies tertentu, seperti pohon lemon,  dibanding yang lain, penting mengetahui semua penyakit pohon jeruk di luar sana.

Tanaman jeruk mengalami lebih banyak masalah saat menanamnya di daerah dengan kelembapan dan curah hujan tinggi.

Pemangkasan secara teratur sering kali menjadi metode pencegahan yang lebih disukai untuk sebagian besar penyakit. 

Nah, dilansir dari Rhythm of the Home, Senin (5/6/2023), berikut sejumlah penyakit yang sering menyerang pohon jeruk

Baca juga: 5 Tanaman yang Dapat Ditanam dan Tumbuh Subur di Bawah Pohon

Melanose

Ilustrasi pohon jeruk Mandarin. Shutterstock/Vladeep Ilustrasi pohon jeruk Mandarin.
Melanose adalah penyakit pohon jeruk yang umum terjadi dan menciptakan dampak visual alih-alih mempengaruhi kualitas buah.

Jeruk bali sangat rentan terhadap penyakit ini, tetapi buah jeruk muda lainnya juga bisa terkena.

Melanose ditandai dengan adanya lesi kecil dan bintik-bintik yang tidak beraturan pada buah. Bintil-bintil tersebut memiliki tekstur kasar dan biasanya lebih besar pada jeruk bali. Infeksi jamur ini kerap berdampak lebih parah pada pohon yang lebih tua.

Karena spora berkembang pada cabang atau ranting yang mati, sangat penting membuang semua jenis material pohon yang mati untuk melawan melanose. Cara lain mengendalikan penyakit ini adalah menggunakan fungisida tembaga cair.

Melanose bisa menyerang berbagai bagian pohon jeruk pada awalnya. Dedaunan, ranting, dan buah pada akhirnya akan menjadi kebal terhadap penyakit ini, tetapi komplikasi dapat muncul pada buah muda atau ketika kondisi cuaca basah terus berlanjut.  

Baca juga: 5 Pohon yang Cocok Ditanam di Area Kolam Renang

Bercak berminyak

Selanjutnya, penyakit yang sering menyerang pohon jeruk adalah bercak berminyak. Penyakit ini menimbulkan bercak-bercak melepuh di bagian bawah daun.

Penyakit bercak berminyak memiliki warna kuning kecokelatan, kemudian menjadi tampak berminyak. Dedaunan pohon dapat membengkak dan mulai runtuh seiring dengan perkembangan penyakit.

Penyakit pohon jeruk ini sangat merusak daun tanaman, yang menyebabkannya gugur sebelum waktunya. Pohon jeruk, lemon, jeruk nipis, dan pohon jeruk lainnya dapat terkena penyakit jamur ini. Bahkan varietas jeruk yang lebih keras pun bisa rentan begitu kondisi tepat muncul.

Untuk mengendalikan penyakit bercak berminyak, Anda harus mengumpulkan daun-daun yang jatuh karena dapat membantu menyebarkan penyakit.

Efek rontoknya daun bisa sangat parah bagi kesehatan pohon. Jika dibiarkan, penyakit pohon jeruk ini dapat membunuh pohon jeruk yang terinfeksi dan menginfeksi pohon-pohon di sekitarnya. 

Baca juga: Jangan Salah, Ini Ragam Perbedaan Pohon Kelapa dan Palem

Busuk akar phytophthora

Ilustrasi pohon jeruk.Shutterstock/Turistas Ilustrasi pohon jeruk.
Penyakit yang sering menyerang pohon jeruk lainnya adalah busuk akar phytophthora. Ini adalah penyakit pohon jeruk yang berbahaya dan dapat menyebabkan penurunan kesehatan pohon secara perlahan.

Busuk akar Phytophthora dapat sangat merusak penanaman baru. Penyakit ini biasanya ditandai dengan daun kekuningan yang merupakan tanda dari masalah akar pengumpan.

Ada banyak patogen phytophthora, tetapi ini menginfeksi korteks akar. Itulah mengapa penyerapan air dan nutrisi bisa sangat terhambat. Pohon jeruk yang terkena penyakit ini akan mengalami pertumbuhan terhambat.

Sebagian besar spesies pohon jeruk dapat rusak oleh penyakit busuk akar phytophthora. Ketika kondisi cuaca menjadi sangat lembab, saat itulah penyebaran phytophthora dapat mempercepat dan menginfeksi akar pohon jeruk.

Selain tetap menggunakan batang bawah yang resisten, sebaiknya mengendalikan penyakit ini melalui manajemen irigasi yang lebih hati-hati dan fungisida yang ampuh.

Hindari penyiraman berlebihan dan ambil sampel tanah dari akar pengumpan untuk mengetahui keputusan perawatan terbaik. 

Baca juga: 5 Hama yang Menyerang Pohon Bunga Mawar dan Cara Mengatasinya

Antraknosa

Ilustrasi pohon jerukSHUTTERSTOCK/WIWIK WAHYUDI Ilustrasi pohon jeruk
Jika pohon jeruk terkena bintik-bintik hitam pada buah dan rantingnya mati, kemungkinan besar pohon jeruk terinfeksi antraknosa.

Antraknosa adalah penyakit yang sering menyerang pohon jeruk dan dapat berakibat parah, seperti gugurnya daun secara dini dan pembusukan buah pascapanen.

Antraknosa sangat berbahaya bagi pohon jeruk yang mengalami stres. Penyakit ini dapat mempengaruhi jaringan kulit dari berbagai jenis buah jeruk, seperti lemon, jeruk, dan jeruk Bali. 

Ranting yang lemah sering kali rentan terhadap penyakit pohon jeruk ini. Cuaca basah membantu agen infektif menetes ke buah, Anda akan melihat garis-garis yang khas. 

Baca juga: 5 Tanaman Pohon yang Cocok Diletakkan di Dalam Ruangan

Buah yang masih muda memiliki bercak kemerahan, sedangkan yang sudah matang biasanya berwarna coklat atau hitam.

Penanganan antraknosa melibatkan aplikasi fungisida. Tidak selalu diperlukan pengobatan menyeluruh untuk penyakit ini karena pemangkasan yang hati-hati dapat mencegahnya dan meminimalkan efek merusaknya. 

Nah, itu dia empat penyakit yang sering menyerang pohon jeruk dan cara mengatasinya. Jadi, berhati-hati Anda. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Membersihkan Spons Dapur agar Bebas Kuman dan Bau

3 Cara Membersihkan Spons Dapur agar Bebas Kuman dan Bau

Do it your self
Tips Menyimpan Beras agar Tidak Berkutu

Tips Menyimpan Beras agar Tidak Berkutu

Do it your self
6 Ide Warna Cottagecore, Bikin Rumah Lebih Estetik

6 Ide Warna Cottagecore, Bikin Rumah Lebih Estetik

Decor
5 Ide Pencahayaan yang Membuat Rumah Terlihat Elegan

5 Ide Pencahayaan yang Membuat Rumah Terlihat Elegan

Decor
5 Cara Menghilangkan Goresan pada Permukaan Kaca

5 Cara Menghilangkan Goresan pada Permukaan Kaca

Do it your self
7 Barang yang Tidak Boleh Disimpan di Kamar Tidur, Ini Alasannya

7 Barang yang Tidak Boleh Disimpan di Kamar Tidur, Ini Alasannya

Housing
Cara Mengasah Pisau dengan Batu Asah agar Kembali Tajam

Cara Mengasah Pisau dengan Batu Asah agar Kembali Tajam

Do it your self
5 Area dan Benda di Kamar Mandi yang Sering Lupa Dibersihkan

5 Area dan Benda di Kamar Mandi yang Sering Lupa Dibersihkan

Housing
Cara Membersihkan Air Fryer dari Noda Minyak dan Sisa Makanan

Cara Membersihkan Air Fryer dari Noda Minyak dan Sisa Makanan

Home Appliances
Catat, Ini Waktu Terbaik Menanam Bunga Matahari

Catat, Ini Waktu Terbaik Menanam Bunga Matahari

Pets & Garden
Tips Memilih Karpet Berdasarkan Jenis Lantai

Tips Memilih Karpet Berdasarkan Jenis Lantai

Decor
5 Tips Memilih Lampu untuk Kamar Mandi

5 Tips Memilih Lampu untuk Kamar Mandi

Housing
5 Ide Dekorasi Kamar Mandi Tamu agar Lebih Menarik

5 Ide Dekorasi Kamar Mandi Tamu agar Lebih Menarik

Decor
5 Tips Membeli Furnitur di Toko Online

5 Tips Membeli Furnitur di Toko Online

Home Appliances
Mudah, Begini Cara Mengecat Lantai Ubin

Mudah, Begini Cara Mengecat Lantai Ubin

Do it your self
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com