Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2023, 18:10 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Sumber My Animals

JAKARTA, KOMPAS.com - Sphynx dikenal sebagai kucing yang tidak memiliki bulu. Tampilan ini membuat kucing Sphynx unik, tetapi ada beberapa orang merasa takut melihatnya. 

Namun, mengapa kucing Sphynx bisa tidak berbulu? 

Baca juga: 9 Fakta Menarik Kucing Sphynx, Perlu Dimandikan Setiap Minggu

Penggambaran pertama kucing tidak berbulu muncul dalam ukiran suku Aztec meski sebetulnya kucing ini sudah dikenal sejak zaman Mesir Kuno.

Ini berarti kucing Sphynx adalah ras yang dipilih manusia dari mutasi genetik alami dan kuno, yaitu kehilangan bulunya.

Namun, menurut banyak pemilik, terkadang mereka mendapati kucing Sphynx mengembangkan lapisan bulu sangat tipis. Bulu ini tidak terlihat kasat mata, tapi bisa dirasakan saat merabanya. 

Baca juga: Kenapa Kucing Sphynx Tidak Berbulu?

Karakteristik kucing Sphynx

Ilustrasi kucing Sphynx.Shutterstock/sophiecat Ilustrasi kucing Sphynx.
Sphynx adalah kucing berukuran sedang, berdada besar, dan berotot. Kucing Sphynx memiliki bentuk kepala yang khas, yakni berbentuk segitiga, dan telinga sangat runcing, dan beberapa di antaranya tidak memiliki alis atau kumis.

Pada kenyataannya, tubuh kucing Sphynx sama sekali tidak berbulu (setidaknya jika berbicara tentang jenis bulu yang biasa kita lihat pada spesies kucing lainnya). 

Untuk mengimbangi kurangnya bulu, kucing Sphynx memiliki metabolisme lebih cepat daripada kucing domestik lainnya. Hal ini menyebabkannya mengeluarkan lapisan lemak di seluruh kulit.

Kucing Sphynx akan kedinginan saat musim dingin dan terbakar di bawah sinar matahari musim panas sehingga kulit ari mereka membutuhkan perawatan khusus. 

Baca juga: 6 Masalah Kesehatan yang Sering Menyerang Kucing Sphynx

Genetika kucing Sphynx

Dikutip dari My Animals, Senin (20/3/2023), kucing Sphynx tidak berbulu karena mengalami mutasi genetik resesif. Gen yang terlibat dalam pertumbuhan bulu yang kurang adalah KRT71, yang bertanggung jawab atas keratinisasi folikel rambut.

Dengan mutasi ini, struktur bulu rusak sejak pembuahan dan tidak menempel pada kulit. Perlu dicatat, pewarisan varian yang bermutasi (yang menjadi ciri trah ini) bersifat resesif dan autosomal. 

Setiap sel dalam tubuh kucing (dan hampir semua makhluk hidup) mengandung satu pasang kromosom, satu dari ayah dan satu dari ibu (2n).

Dengan demikian, setiap gen memiliki dua varian atau alel dalam kariotipe setiap spesimen. Fakta sifat Sphynx bersifat resesif menyiratkan hal berikut:  

Baca juga: Bukan dari Mesir, Ketahui 10 Fakta Menarik Kucing Sphynx

1. Untuk ras kucing tidak berbulu, kedua alel gen KRT71 harus bermutasi. Resesivitas menyiratkan bahwa hal ini hanya terjadi jika alel yang lain sama dengan alel tersebut.

2. Dengan demikian, seekor kucing Sphynx hanya akan lahir dengan karakteristik yang diinginkan jika kedua orang tuanya adalah sphynx. Jika membawa satu alel yang bermutasi dan satu alel normal, kucing Sphynx akan memiliki bulu. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com