JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa orang yang mengidap alergi terhadap bulu kucing, tetapi ingin memeliharanya, mungkin akan memilih kucing Sphynx sebagai peliharaan.
Sebab, mereka merupakan jenis kucing tak berbulu yang cukup aman untuk dipelihara dan tidak menimbulkan reaksi alergi bagi pengidapnya.
Baca juga: 10 Ras Kucing Berumur Panjang, dari Siam sampai Sphynx
Kucing Sphynx adalah kucing yang cukup unik. Selain tidak memiliki bulu, kulitnya pun terlihat keriput. Tampilannya mungkin membuat beberapa orang bertanya-tanya.
Kenapa kucing Sphynx tidak berbulu? Apakah keriputnya merupakan kondisi kulit yang tidak sehat karena tidak tertutup bulu?
Seorang penjaga kebun binatang sekaligus pendiri The Wildheart Trust, Charlotte Corney, menjabarkan penjelasan terkait kucing Sphynx yang tidak berbulu dalam Science Focus, Selasa (23/8/2022).
“Ini karena mutasi dalam gen yang bertanggung jawab untuk menghasilkan rambut dengan protein keratin mereka saat mereka muncul dari folikel,” terangnya.
Baca juga: 6 Masalah Kesehatan yang Sering Menyerang Kucing Sphynx
Corney melanjutkan, rambut memang terbentuk. Namun, mereka memiliki struktur yang lebih lemah, sehingga mudah rusak dan copot.
Dahulu, kucing Sphynx dikenal dengan Canadian Hairless. Penampilan pertama yang tercatat berasal dari Toronto di Kanada pada 1966.
Pada saat itu, ada seekor kucing domestik yang melahirkan anak kucing tanpa bulu yang diberi nama Prune. Suatu saat, ditemukan bahwa kondisi anak kucing ini merupakan hasil dari mutasi genetik alami.